Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kisah Sedih di Balik Penerbangan 714 ke Sydney

24 Mei 2021   13:23 Diperbarui: 24 Mei 2021   13:42 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerbangan 714 Ke Sydney, Sumber gambar: Methuen via wikipedia


Penerbangan 714 Ke Sydney adalah salah satu judul Komik Petualangan Tintin. Komik ini istimewa menurut saya.  Mengapa?  Lokasi ceritanya ada di Indonesia, meski oleh Herge nama Indonesia disamarkan di dalamnya .

Judul asli buku ini adalah 714 pour Sydney (Bahasa Perancis) diterbitkan tahun 1968.

Cerita diawali dengan pendaratan pesawat Qantas 707 dengan nomor penerbangan 714 dari London menuju Sydney untuk transit di pelabuhan udara Kemayoran Jakarta.

Di Jakarta ternyata rombongan Tintin,  Milo,  Kapten Haddock dan Lakmus bertemu  dengan kawan lama mereka yaitu Szut yang menjadi pilot pesawat jetpribadi jutawan Carriedas. Atas undangan Carriedas Tintin dan kawan-kawan  diajak menumpang pesawat pribadinya untuk menuju ke Sydney.

Dalam perjalanan, ternyata pesawat Carreidas  dibajak oleh orang-orang yang berkomplot dengan sekretaris Carreidas, Spalding.

Setelah dibajak, pesawat itu sempat berhubungan dengan menara pengawas di Ujung Pandang (Makassar).

Para pembajak itu ternyata anak buah dari Rastapopoulos, musuh bebuyutan Tintin.  Allan, mantan teman sekapal Kapten Haddock juga bergabung dengan komplotan Rastapopoulos. Pulau tempat Tintin disandera itu dijaga sekelompok milisi lokal yang dijadikan tentara bayaran oleh Rastapopoulos. Milisi-milisi itu digambarkan sebagai bekas pejuang kemerdekaan Indonesia.

Para sanderapun dibawa ke sebuah pulau kecil bernama Bompa yang ada gunung berapi. Gunung berapi itu punya dua kaldera. Para pembajak rupanya membangun landasan di pulau tersebut.  Diperkirakan pulau Bompa berada di sekitar kawasan yang dulunya disebut Kepulauan Sunda Kecil.

Diceritakan, di pulau itu terdapat spesies bekantan yang biasa ditemukan di sekitar Kalimantan. Juga komodo, yang biasa ditemukan di Pulau Komodo.

Bertemu bekantan, Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Bertemu bekantan, Sumber gambar: dokumentasi pribadi
 


Bertemu komodo, Sumbergambar: dokumentasi pribadi
Bertemu komodo, Sumbergambar: dokumentasi pribadi
Setelah mendarat, begitu keluar dari pesawat, anjing kesayangan Tintin yang bernama Milo kabur dan ditembak penculik. Tintin mengira Milo terbunuh. Setelahnya, Tintin dan kawan-kawan dipisah dan ditahan di bunker-bunker peninggalan Jepang dalam Perang Pasifik.

Sementara itu Rastapopoulos terus berusaha mengorek nomor rekening Carreidas di bank Swiss untuk diambil uangnya.  Carreidas disuntik serum kejujuran buatan dokter Krollspell.Tapi apa yang terjadi? Bukan nomor rekening yang diceritakan Carreidas, tapi malah  soal keburukannya sebagai orang yang licik dan suka menipu sejak kecil

Rastapopoulos kesal. Dalam kemarahannya tanpa sengaja, serum tersuntik ke tubuhnya sendiri. Akhirnya keduanya  terlibat adu mulut dan masing-masing merasa dirinya paling jahat.

Sementara itu Milo yang ternyata masih hidup akhirnya menemukan Tintin dan Haddock, yang belakangan melumpuhkan penjaga bunker untuk membebaskan Carreidas serta menyandera Krollspell dan Rastapopulos. Keduanya digiring, tapi anak buah Rastapopoulos, yang dipimpin Allan, mengejar Tintin ke hutan-hutan di pulau vulkanik itu.

Akhir cerita, komplotan Rastapopoulos serta Tintin dan kawan-kawan bertemu pesawat luar angkasa. Mereka dihipnotis. Setelah bebas dari pengaruh hipnotis, mereka lupa apa yang terjadi. Bersama Profesor Lakmus, Kapten Haddock, dan Milo, Tintin melanjutkan perjalanan lagi dengan pesawat 714 ke Sydney dari Bandara Kemayoran.

Seperti serial Tintin yang lain, buku ini cukup membuat saya tertawa karena dialog maupun gambar-gambarnya yang lucu.  Lalu bagian mana yang menyedihkan? 

 Ternyata di bagian akhir komik ini terdapat cerita tersendiri. Adegan berikut menunjukkan adegan "reporter di Jawa" sedang mewawancarai Tintin dan rombongan yang akan bertolak ke Sidney. 


Adegan wawancara  dengan reporter, Sumber gambar: ig Tintin Indonesia
Adegan wawancara  dengan reporter, Sumber gambar: ig Tintin Indonesia
Diungkapkan Herge bahwa reporter itu adalah perwakilan dari penggemarnya yang bernama Jean Taure de Bessat .

Di tahun 1962 Jean Taure de Bessat  yang sedang kuliah di univ Bordeaux Perancis berkirim surat pada Herge meminta dimasukkan dalam salah satu adegan komik Tintin. Ia ingin bersalaman dengan Kapten Haddock yang menjadi idolanya. Dalam suratnya Jean juga menyertakan fotonya sebagai bahan untuk menggambar.  Herge menyanggupi namun dengan syarat Jean harus merahasiakan dulu karena butuh waktu untuk mewujudkan keinginannya itu. 

Selama beberapa tahun belum ada cerita yang cocok untuk memasukkan Jean dalam adegan komik Tintin.  Baru di tahun 1968 Jean dimunculkan sebagai reporter  dalam Penerbangan 714. Herge segera menyurati Jean untuk memberitahu bahwa Jean sudah dimasukkan dalam komiknya.  Ternyata surat itu tak kunjung berbalas. Mengapa?  Ternyata di tahun 1965 Jean telah meninggal dalam sebuah kecelakaan. Tiga tahun setelah ia berkirim suratpada Herge.

Pemuda malang ini  tidak pernah tahu bahwa dirinya dimasukkan dalam komik Tintin dan sedang bersalaman dengan Kapten Haddock idolanya...

Sumber bacaan : https://tirto.id/ketika-tintin-mendarat-di-kemayoran-dan-pertualangan-di-pulau-bompa-cfTg

                                   ig Tintin Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun