Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tadarus (Sebuah Catatan Ramadan)

17 April 2021   17:59 Diperbarui: 17 April 2021   19:10 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tadarus, Sumber gambar: NU online

Oh,  pantes,  panjang pendek dan makhrojnya kurang pas,  pikir Mbak Jum.

"Bu Denok,  saya cuma ngomong jangan tersinggung ya?"

Bu Denok menatap temannya heran.  "Ada apa? "

"Hati-hati kalau ngaji,  panjang pendek salah,  atau makhrijul hurufnya salah,  artinya beda..  Dosa itu.., " kata Mbak Jum lagi. 

Deg,  Bu Denok begitu terkejut.

"Makhrijul huruf itu apa? " tanya Bu Denok.

"Pelafalan huruf.  Misal 'ain ya harus 'ain, tidak boleh ngain, " katanya lagi.  Saat membunyikan 'ain Mbak Jum menunjuk lehernya.  Menegaskan bahwa 'a harus keluar dari leher. 

Bu Denok semakin panik.  Wah,  ia tidak bisa membaca 'ain yang benar memang.  Mungkin itu tadi yang diamati Mbak Jum. Melihat Bu Denok diam,  dengan penuh semangat Mbak Jum menambah dengan contoh yang lain bahwa panjang pendek yang tidak sama menimbulkan arti yang berbeda pula. 

Esok hari saat tadarus Bu Denok tidak datang,  sampai tiga hari berturut-turut.

Malam itu Bu Silmi bertanya pada Mbak Jum.

"Apa Bu Denok lagi halangan ya? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun