Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika "Kemalasan" Itu Bercerita

25 Oktober 2020   21:24 Diperbarui: 25 Oktober 2020   21:29 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:kaltengpos.co

Ada sedikit cerita yang  saya alami  selama pembelajaran daring ini. Setiap  akhir pembelajaran para guru  selalu saling memberikan laporan siapa saja  yang tidak mengikuti pembelajaran hari ini, atau kendala apa yang dialami dalam pembelajaran hari ini. Laporan-laporan itu selalu disampaikan lewat   whatsapp.

Suatu hari saya mendapatkan pesan masuk dari  guru IPA dan PKN.  Isinya hampir sama,  bahwa pada hari ini ada lima siswa sebutlah namanya  A, B, C, D, E tidak masuk.  Tiap hari lima orang tidak masuk! Tidak main -main ini.  Sebenarnya apa maunya anak-anak? Pikir saya gemas.

Akhirnya dari pada melakukan home visit, saya bulatkan tekad untuk mengundang orang tua dari siswa A,  B,  C,  D dan E ke sekolah.  Saya pikir melakukan home visit di masa pandemi ini cukup beresiko. Namun Jika mereka tidak datang ke sekolah , terpaksa akan saya lakukan home visit bersama guru BK.

Pagi itu staf TU memberitahu saya  bahwa seseorang menunggu di lobby.  Saya pikir pasti ini orang tua siswa A.  Sesuai undangan yang dikirimkan sekolah ,orang tua A diminta datang pukul 09.00, orang tua B pukul 10.00, sedangkan orang tua C, D,  dan E besok.

Di lobby seorang bapak yang sudah agak sepuh sedang menunggu. Stelah berkenalan sebentar, ternyata benar dugaan saya bahwa beliau adalah orang tua dari siswa A.

Kami segera terlibat dalam pembicaraan yang cukup panjang.  Akhirnya saya mulai faham duduk masalahnya.  A adalah anak kedua dari dua bersaudara.  Ibunya baru meninggal satu tahun yang lalu dan tiap hari hidup berempat bersama kakak dan  ayah.  

Ayahnya setiap hari harus mengantar kakaknya ke YPAC untuk mendapatkan pelajaran (kakak A adalah penyandang cacat), kemudian langsung bekerja.  

Sore hari sepulang kerja,ayah  A menjemput kakak A di YPAC,  baru kemudian pulang. Jadi seharian  A sendirian di rumah. Untuk mengurangi kebosanan karena tidak punya teman berbagi di rumah, ia sering tidur di rumah temannya satu klub olah raga. Karena sering ke rumah teman, akibatnya tidak ada yang mengawasi belajar  sehingga   A sering tidak masuk  dalam pembelajaran daring.

Cerita tentang siswa A selesai. Lima belas menit kemudian datang ibu dari siswa B.  Dengan ibu ini perbincangan juga berlangsung cukup lama. Ternyata B adalah kakak sulung dari 3 bersaudara yang semua masih sekolah.  

HP di rumah ada satu dipakai bergantian untuk tiga anak,  sementara orang tua memakai HP yang sama untuk berjualan online.  Karena itulah dalam pembelajaran daring  B sering terlambat bahkan tidak hadir sama sekali. Betapa ruwetnya. 

Aku menghela nafas berat.  Ada cerita apa lagi cerita dibalik ketidak hadiran siswa C, D, dan E besok?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun