Mohon tunggu...
Yuli
Yuli Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Namaku adalah Yulianti biasa di sebut YulNur, hobiku seperti yang di lakukan orang-orang pada umumnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berbasis Online di Masa Pandemi COVID-19

27 September 2020   13:12 Diperbarui: 27 September 2020   13:15 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Covid19, kenapa sih banyak disebut-sebut?. Kebanyakan dari kita semua mempertanyakan mengapa Covid19 Buming dan merajalela di dunia. Banyaknya masyarakat resah akan keberadaan virus ini apalagi bagi para guru dan calon guru.

Pertama-tama, sebagian masyarakat resah akan keberadaan virus covid19 ini. Mengapa? Karena virus covid19 ini atau yang disebut (corona virus disease 2019) membuat keresahan bagi masyarakat dengan berkurangnya pemasokan ekonomi dan kurangnya aktivitas yang dilakukan di luar rumah guna melakukan kegiatan yang dimiliki sebagian banyaknya profesi yang ada seperti perkantoran, perdagangan, serta aktivitas pendidikan yang dilakukan di luar rumah.

Pendidikan juga sangat penting bagi anak yang masih sekolah namun akibat penyebaran covid yang melanda kini banyaknya sekolah yang tutup sementara akibat menjalani protokol kesehatan yang diberikan oleh pemerintah seperti halnya mencuci tangan dengan sabun, menggunakan antiseptik setelah memegang benda-benda, menggunakan masker dan mengonsumsi makanan bergizi.

Dalam dunia pendidikan sangat penting bagi pendidik dan tenaga pendidik untuk menjalani aktivitas di rumah seperti halnya belajar di rumah berbasis Online. Mengapa sih kita harus belajar berbasis online?. Belajar berbasis online ini guna menghindari ketertinggalan terhadap pembelajaran yang seharusnya dilakukan di sekolah namun berpindah belajar di rumah.

Selain belajar di rumah yang hanya berbasis online orang tua juga dapat mengawasi anak dalam masa pembelajaran yang dilakukannya. Zaman sekarang elektonik seperti handpone tidak hanya dipakai untuk kalangan tua melainkan digunakan dikalangan muda seperti anak pelajar SMP dan SMA melainkan pelajar SD pun telah menggunakan handpone dalam kehidupan sehari-harinya.

Tak hanya digunakan sebagai alat belajar daring berbasis Online melainkan digunakan pula sebagai alat bermain game yang membuat anak tertarik dan tetap berada dirumah. Namun penggunaan handpone sebagai sarana bermain game yang berlebih akan menimbulkan anak merasa malas dalam belajar. Ini salah satu peran penting bagi orang tua untuk membatasi anak dalam penggunaan handpone yang berlebih.

Dalam penggunaan daring berbasis online yang diberikan oleh pendidik seputar pembelajaran yang akan dilakukan. Pendidik juga berperan penting dengan adanya metode belajar ini pendidik memiliki tingkat keseriusan mengontrol peserta didik dalam belajar yang berpusat online dan sangat berpacu akan keseriusan peserta didik dalam mengolah dan mencerna pembelajaran yang diberikan. Dengan adanya sekolah berbasis online, maka itu akan dapat kita ketahui seberapa mengerti dan pahamnya peserta didik akan pembelajaran yang diberikan. Apakah peserta didik bosan dengan satu metode yang itu-itu saja atau peserta didik paham.

Pendidik selalu melakukan yang terbaik demi kesuksesan peserta didik nya selain itu juga pendidik memiliki potensi yang sangat besar dengan metode yang beragam dan kesiapan yang matang dalam mendidik yang berbasis online ini. Dengan adanya pendekatan terhadap peserta didik dengan pendidik maka akan lebih muda untuk menilai anak ini belajarnya tertinggal, anak ini sangat cermat dan rajin dalam belajar dan sebagainya. Dengan adanya sekolah online maka akan membuat anak memiliki masa belajar yang sedikit dibandingkan masa belajar disekolah.

Namun masih ditekankan lagi bahwa pengawasan terhadap orang tua sangatlah penting dan disini saya juga akan merasakan bagaimana rasanya akan menjalani masa mengajar apakah akan mengalami masa daring ataupun bertatap muka namun itu tidak akan menjadi penghalang bagi setiap calon guru yang akan belajar untuk menjadi guru yang sebenarnya seperti apa.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun