Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Mati Suri

17 Desember 2018   22:12 Diperbarui: 17 Desember 2018   22:34 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kesunyian memagutkan akarnya pada pokok-pokok ketiaadan, bukankah serpih sepi itu sebenarnya merupa dedaunan airmata yang tak sempat jatuh, perih jemari  waktu yang tak kunjung menjamu damai.

Lalu, jampi-jampi didendang pada ujung petang, sebelum senja meraba sanubari dalam gulita, menebarkan getar-getir di ujung pedang.

Sulam malam mengakar, berbiak dan mekar menjadi lelah,  aroma asing kaki langit  mengintip dibalik lelapnya bulan. Pun bintang-bintang telah lama pulang, tinggalah tirani menyulam sepi, menjalinnya menjadi nyeri.

Pada pusara kata, habis kikis diksi melukis dinding-dinding semu. menarik garis-garis putus yang pupus

Sepi menepi, jiwa telah lama pergi

Puisi mati suri. di keranda jiwa

**

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun