Mohon tunggu...
Yudo AgilKrisnadi
Yudo AgilKrisnadi Mohon Tunggu... Editor - MAHASISWA

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Perilaku Perkembangan Anak pada Masa Prasekolah Menurut Tahapan Teori Erik Erikson

20 April 2021   16:48 Diperbarui: 20 April 2021   17:13 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

FITK UIN WALISONGO

YUDO AGIL KRISNADI (1903016104)

PAI 4C

Problematika Perilaku Perkembangan Anak Pada Masa Pra-Sekolah Menurut Tahapan Teori Erik Erikson

Oleh : Yudo Agil Krisnadi

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu hak yang wajib didapatkan setiap warga di Indonesia. Pendidikan menjadi wadah bagi para siswa ataupun mahasiswa untuk mencari dan mengembangkan jati diri mereka yang sebenarnya membuka peluang untuk mewujudkan apa yang diimpikannya melalui pengajaran, pelatihan, praktek dan penelitian serta metode-metode lain yang dapat meningkatkan nalar individu untuk berpikir kritis dan logis dalam menyelasaikan dan mengungkapkan suatu permasalahan yang terjadi dalam dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Dalam menempuh pendidikan memiliki beberapa jenjang yang harus dilalui. Misalnya di Indonesia sendiri mewajibkan belajar minimal 12 tahun. Terbagi menjadi SD selama 6 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun. Namun, pada essai kali ini akan membahas pendidikan pra-sekolah, dimana pada masa itu anak berusia sekitar 0-6 tahun.

Anak usia dini merupakan anak yang sedang berada dalam rentang usia 0-6 tahun yang merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses perkembangan. "Perkembangan anak merupakan  proses perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks, suatu proses evolusi manusia dari ketergantungan menjadi makhluk dewasa yang mandiri" (Muharraman, 2019: 18). Perkembangan anak merupakan suatu proses dimana anak menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek gerakan, berpikir, perasaan, dan interaksi baik dengan sesama maupun dengan benda-benda disekelilingnya.

Dalam perkembangan anak diperlukan dukungan dari keluarga dan lingkungannya, supaya mereka dapat tumbuh kembang secara baik sehingga jika dewasa nanti mereka dapat bermanfaat bagi keluarga, lingkungan masyarakat dan negara.

Tentunya setiap hal jika ingin mencapai tujuannya diperlukan pemahaman tentang hal itu. Begitu pula dengan perkembangan anak, untuk membantu pencapaian perkembangan anak perlu diawali dengan pemahaman tentang perkembangan anak itu sendiri, karena perkembangan anak berbeda dengan perkembangan remaja atau orang dewasa. Diharapkan dengan pemahaman ini para pendidik anak usia dini memiliki pemahaman baik untuk menentukan proses pembelajaran atau perlakuan kepada anak didiknya.

"Keragaman teori membuat pemahaman terhadap perkembangan anak menjadi tugas yang menantang. Tepat ketika anda berfikir satu teori memiliki penejelasan yang membantu tentang perkembangan anak, teori lain muncul dan membuat anda memikirkan kembali kesimpulan sebelumnya. Untuk mencegah dari rasa frustasi, ingatlah bahwa perkembangan anak merupakan topik yang rumit dan memiliki banyak aspek. Tidak ada satu teori pun yang dapat menjelaskan seluruh aspek perkembangan anak. Tiap teori menyumbang satu keping penting bagi puzzle perkembangan anak. Meskipun teori-teori tersebut terkadang bertentangan, banyak informasi dari teori tersebut yang lebih saling melengkapi daripada bertentangan. Teori tersebut secara bersama-sama membuat kita melihat seluruh situasi perkembangan dan kekayaan ilmunya." (Muharrahman, 2019: 18).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun