Pada hari Sabtu, 27 Juli 2025, suasana Embung Malangsuko yang biasanya tenang berubah menjadi lebih hidup dan penuh semangat. Pagi itu, warga Desa Malangsuko bersama perangkat desa, perwakilan UPT, serta panitia kegiatan berkumpul dalam sebuah acara bertajuk "Revitalisasi dan Gerak Sehat Embung Malangsuko", dengan tema Menghidupkan Kembali Ruang Hijau Sebagai Pusat Olahraga dan Kebersamaan Masyarakat.
Senam Pagi: Awal yang Menyegarkan
Kegiatan diawali dengan senam pagi bersama, yang dipandu oleh instruktur senam lokal dan diikuti antusias oleh warga dari berbagai usia. Suasana penuh semangat terasa dari tawa, gerakan kompak, dan iringan musik yang membangkitkan energi positif.
Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga menjadi momen kebersamaan yang mempererat tali silaturahmi antar warga.
Penanaman Bibit: Hijaukan Embung, Hidupkan Harapan
Setelah tubuh bugar oleh gerak senam, para peserta diajak untuk melakukan penanaman bibit pohon di sekitar area embung. Bibit pohon yang ditanam terdiri dari mangga dan pucuk merah, dua jenis tanaman yang diharapkan dapat mempercantik dan meneduhkan lingkungan sekitar embung ke depannya.
Dengan alat seadanya dan semangat gotong royong, para peserta bahu-membahu menggali tanah dan menanam bibit. Penanaman ini bukan hanya kegiatan simbolik, tapi juga wujud nyata komitmen bersama untuk menjaga lingkungan dan ruang hijau di desa.
Pengecatan Pintu Air: Sentuhan Baru untuk Wajah Lama
Kegiatan terakhir adalah pengecatan pintu air embung, yang selama ini mulai tampak kusam dan berkarat. Warga dan panitia bersama-sama memberikan warna baru yang segar pada infrastruktur ini, agar tidak hanya berfungsi secara teknis, tetapi juga estetis.
Kegiatan pengecatan ini menjadi simbol bahwa perawatan dan perhatian terhadap fasilitas publik harus dilakukan secara berkala dan melibatkan masyarakat secara langsung.
Gotong Royong: Kunci Utama Revitalisasi
Kegiatan revitalisasi ini tidak akan berhasil tanpa semangat gotong royong dan partisipasi aktif dari berbagai pihak. Mulai dari warga Desa Malangsuko, perangkat desa, UPT, hingga panitia kegiatan, semua berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa revitalisasi ruang hijau bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga milik bersama. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, ruang publik seperti Embung Malangsuko bisa menjadi pusat aktivitas sehat, ruang bermain anak-anak, tempat bersantai, hingga ruang edukasi lingkungan.
Harapan Ke Depan
Semoga kegiatan ini menjadi awal dari kesadaran kolektif untuk menjaga dan merawat ruang-ruang hijau yang ada di sekitar kita. Embung Malangsuko bukan hanya tempat menampung air, tapi juga bisa menjadi simbol kebersamaan, semangat sehat, dan cinta lingkungan di tengah masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI