Â
 Ukraina ingin Untuk  dapat segera Menjadi  "Anggota NATO" dengan meminta aksesi dipercepat atau dipermudah.  Namun  jalan terjal bagi Ukraina untuk memenuhi impiannya itu.Â
Setelah Rusia mencaplok empat wilayah di Ukraina, Â Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali mendesak agar segera bergabung menjadi anggota NATO.
Kita lihat  ada semacam keraguan bagi NATO atas permintaan Ukraina itu. NATO  masih memegang beberapa persyaratan yang mengganjal bagi Ukraina.
Untuk dapat bergabung dengan NATO, setiap negara kandidat NATO harus memenuhi persyaratan militer, politik, ekonomi, dan hukum.
Ukraina harus menunjukkan komitmennya terhadap demokrasi, kebebasan individu, dan dukungan untuk supremasi hukum.
Dalam analisis tahun 2020, Transparency International, pengawas anti-korupsi, menempatkan Ukraina di peringkat 117 dari 180 negara, dalam peringkat Korupsi jauh di bawah semua negara anggota NATO.Â
Kepala aliansi militer NATO mencatat bahwa untuk bergabung dengan NATO, Ukraina membutuhkan persetujuan dari 30 negara anggota. Bahkan jika hanya satu negara yang tidak setuju, prosesnya harus dihentikan.
Swedia dan Finlandia mengalami kesulitan dalam perjalanan mereka ke keanggotaan NATO ketika Turki keberatan dengan dua negara itu  bergabung dengan NATO dengan alasan dukungan kedua negara untuk pasukan yang dianggap Ankara sebagai teroris.
Proses bergabungnya Ukraina dengan blok tersebut  mungkin juga menghadapi hambatan dengan anggota NATO lainnya, Hungaria.
 Hongaria telah berulang kali memblokir upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan UE.