Mohon tunggu...
YUDI MASRAMID
YUDI MASRAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berhaji ke Mekah, Kini Lebih Maju dan Banyak Kenyamanan

15 Juli 2022   16:17 Diperbarui: 15 Juli 2022   16:20 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terowongan Mina kini Megah ke Jamarat untuk  melempar Jumrah di Mina, Mekkah, (10/7/2022). MI/SUSANTO/m.media indonesia.

Menunaikan Haji adalah rukun wajib ke 5 bagi yang mampu.  Kerinduan akan tempat Allah itu akan menjadi keinginan bagi setiap umat islam.

Siapa yang tidak rindu, pergi menunaikan Haji apalagi sekarang telah menjadi tempat yang modern dengan banyak fasilitas yang nyaman. Tidak seperti zaman dulu dengan fasilitas yang kurang memadai di tanah suci.


Hari hari terakhir ritual haji,
melakukan Tawaf Perpisahan di sekitar Ka'bah di Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, 11 Juli 2022.

Jemaah haji di  hari kedua Tashreeq,  tinggal dua sampai tiga hari di lembah Mina untuk Tawaf.

Disinilah umat islam jemaah haji melakukan
"ritual rajam"  .  Ritual yang mengharuskan peziarah untuk melempar tujuh batu.

Sejarahnya dimulai  ketika Nabi Ibrahim bermaksud  mengorbankan putranya Ismail atas perintah Allah.

Iblis mencoba untuk menghalangi nabi tiga kali dari melaksanakan perintah. Nabi Ibrahim melempari iblis dengan tujuh kerikil kecil untuk mengusirnya dan iblis pergi.

 Jembatan Jamarat, Proyek Besar Saudi untuk Penyelamatan Jamaah Haji.Foto : AFP 
 Jembatan Jamarat, Proyek Besar Saudi untuk Penyelamatan Jamaah Haji.Foto : AFP 
Ritual simbolis yang  berlangsung selama dua atau tiga hari, dari tanggal 10 Dzulhijjah sampai sebelum matahari terbenam pada tanggal 13 Juli 2022 tahun ini.

Sebelumnya tempat ini hanyalah dari batu dan lumpur dengan penghalang rendah yang  ditutup dengan semen.

Tahun 1975 mulai dibangun pilar mengelilingi tembok melingkar untuk memudahkan pergerakan peziarah dan  mencegah kecelakaan dan bencana yang sering terjadi.

Namun itu belum menjamin keamanan,  tragedi yang terjadi dan paling besar tahun 1990 ketika itu  1.400 peziarah tewas karena terinjak-injak dan mati lemas di terowongan  Mina, sebagian besar jemaah dari Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun