Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Lintingan Kisah Masa Lalu yang Pahit dalam "Gadis Kretek"

11 November 2023   19:49 Diperbarui: 12 November 2023   11:33 1516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktris Dian Sastrowardoyo sebagai Dasiyah di serial Gadis Kretek yang akan tayang di Netflix pada 2 November 2023.(Dok. Netflix)

Layaknya kopi yang punya cerita pahit yang berbeda setiap bijinya, pahitnya kretek (rokok) juga punya cerita dalam setiap lintingnya.

Kopi dan kretek adalah dua hal yang berkaitan, banyak orang menyebut mereka sebagai dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bersantai di teras rumah sembari merokok ditemani kopi adalah salah satu hal yang menenangkan, terlebih bagi para bapak-bapak.

Jika cerita kopi yang kemudian menjadi begitu populer, dari yang awalnya hanya sebuah cerita pendek karya Dee Lestari, hingga menjadi 2 film sukses seperti "Filosofi Kopi" (2015) dan "Filosofi Kopi 2"(2017). Jika kopi bisa, maka harusnya kretek juga bisa.

Novel Gadis Kretek. (Sumber: Penerbit Gramedia via Tribunnews.com)
Novel Gadis Kretek. (Sumber: Penerbit Gramedia via Tribunnews.com)

Kretek yang Membawa Bahaya.


Membuat cerita yang begitu dalam untuk kretek bukanlah hal yang sulit, karena novel "Gadis Kretek" (2012) karya Ratih Kumala sudah menjadi best seller dan cukup disukai oleh banyak orang. 

Memiliki materi yang lebih proper dengan satu buah buku yang memang dikhususkan menceritakan tentang kretek, harusnya membuat series atau film tentang kretek bisa lebih mudah.

Namun tak segampang itu!

Merokok membunuhmu.

Karena rokok sudah terbukti membawa banyak penyakit, maka film yang mengangkat hal ini tidak bisa seperti kopi, tidak bisa pula melakukan pendekatan yang sama seperti film tentang kopi yang menggandeng produsen kopi untuk menjadi sponsor utama.

Series atau film mengenai rokok, disinyalir bisa menjadi ajakan untuk mengonsumsi rokok secara lebih masif, karena itu series yang membahas mengenai hal ini harus bisa lebih bijak, tentu dengan tidak bekerja sama dengan produsen rokok dan tidak menampilkan orang yang merokok dalam poster atau materi promosi lainnya.

Dasiyah & Raja | Dok. Netflix 
Dasiyah & Raja | Dok. Netflix 

Bahaya mengenai rokok ini juga nyata dialami oleh pemeran Soeraja atau Raja, karakter utama pria dalam series ini yaitu Aryo Bayu, sebelumnya memiliki adiksi akut pada rokok dan saat ini dia sedang berusaha untuk menguranginya, namun demi perannya dia terpaksa harus membiasakan untuk merokok lagi.

Ungkap pria kelahiran 38 tahun lalu ini, dalam " The Friday Night Podcast" demi mencegah adiksinya itu kembali Aryo bahkan meminta untuk mengurangi adegan merokoknya.

Dasiyah si Paling Independent Woman.

Lain cerita lagi yang dituturkan oleh Dian Sastrowardoyo yang berperan sebagai Dasiyah, tokoh utama dan pusat dari cerita dari "Gadis Kretek".

Dasiyah adalah perempuan bangsawan yang mandiri dan pikiran yang jauh lebih maju dari pemikiran perempuan di masa tersebut, dia begitu berambisi untuk bisa membuat racikan saus kretek yang paling nikmat, padahal di masa itu, Perempuan dilarang untuk membuat saus.

Dasiyah di keluarganya | Dok. Netflix
Dasiyah di keluarganya | Dok. Netflix

Saking kuatnya karakter Dasiyah ini, aktris yang dikenal sejak memerankan Cinta dalam "AADC" ini harus melakukan semacam ritual dengan berhenti mendengarkan musik kekinian dan berfokus mendengarkan musik musik klasik dan mengurangi waktu untuk bersosialisasi.

Dan hasilnya terbayar dengan baik, karakter Dasiyah menjadi sangat sesuai dengan Dian sendiri, seolah Dian Sastrowardoyo memang terlahir untuk memerankan Dasiyah.

Semua Karakter Punya Warna.

Selain karakternya yang kuat Dasiyah juga memiliki warna tersendiri yaitu hitam, ini hadir dari kebaya yang selalu dia pakai, warna hitam ini sesuai dengan sosoknya yang kuat, tegas dan mandiri, lalu warna itu kemudian berubah menjadi putih saat Dasiyah jatuh cinta pada Raja.

Duo sutradara yang merupakan pasangan suami istri di dunia nyata yaitu Kamila Andini dan Isfa Ifansyah, memang membuat warna dari setiap karakter dibuat sesuai dengan masing-masing karakter, serta perubahan warna yang terjadi juga menunjukkan jika karakter tersebut sudah mengalami hal besar yang membuat dirinya berubah, dan jika tidak ada perubahan maka karakter itu akan tetap dengan warna yang sama.

Rukayah, adik dari Dasiyah yang diperankan oleh Tisa Biani, saat muda selalu mengenakan pakaian yang berwarna hijau atau memiliki unsur hijau dalam pakaiannya, warna tersebut tetap melekat pada dirinya hingga dia tua.

Rukayah dan Dasiyah | Dok. Netflix
Rukayah dan Dasiyah | Dok. Netflix

Dua Waktu Satu Cerita.

Ada dua periode waktu yang terjadi dalam series ini, cerita utama mengenai kisah hidup Dasiyah yang terjadi di tahun 1960an hingga 1970an, dan cerita mengenai masa kini di tahun 2001, yang menceritakan upaya Raja mengirimkan putra bungsunya Lebas (Arya Saloka) untuk mencari keberadaan Jeng Yah atau Dasiyah.

Dua periode waktu ini membuat alur dari series berjumlah 5 episode ini menjadi maju mundur, beberapa misteri yang ada di masa kini kemudian bisa terjawab dari kejadian yang terjadi di masa lalu yang kemudian diceritakan di setiap episodenya.

Lebas yang mencari keberadaan Dasiyah | Dok. Netflix 
Lebas yang mencari keberadaan Dasiyah | Dok. Netflix 

Misteri keberadaan Dasiyah sebenarnya sudah bisa ditemukan jawabannya sedari awal, namun misteri dibiarkan terbuka perlahan-lahan supaya penonton bisa lebih memahami mengenai apa yang terjadi dan terbawa masuk dalam kisah romantis yang terjadi antara Raja dan Dasiyah.

Karena penasaran dengan misteri ini, maka penonton akan jadi penasaran untuk menonton kelanjutan dari seriesnya, dan tidak tersadar dengan durasi tiap episodenya yang mencapai lebih dari satu jam.

Penutup.

Dengan berbagai aspek yang ada, Gadis Kretek akan menjadi series Indonesia terbaik yang pernah ada, serta merupakan awalan yang baik sebagai series original pertama Indonesia di Netflix, series yang sudah rilis sejak 2 November ini tentunya menjadi harapan untuk bisa mengharumkan industri perfilman Indonesia di mancanegara.

Di masa depan kita harap akan makin banyak series Indonesia yang bisa memiliki kualitas seperti Gadis Kretek atau bahkan bisa melebihinya.

Jaya terus perfilman Indonesia.

Baca Juga : Series Superhero Remaja Brutal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun