Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

5 Rekomendasi Live Action yang Tidak Mengecewakan

11 Juli 2021   17:47 Diperbarui: 11 Juli 2021   17:55 3841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Death Note Live Action | Dok. NTV Studio & Warner Bross. 

Selain Rurouni Kenshin, apalagi live action terbaik ?

Karena kata terbaik hanya ditujukan untuk memang yang paling baik, maka sebenarnya tidak ada live action yang bisa dikategorikan sejajar atau mengungguli adaptasi dari manga karya Nobuhiro Watsuki tersebut.

Namun bukan berarti tidak ada live action yang menarik untuk anda saksikan, dalam beberapa aspek mungkin  live action lain tidak memiliki aspek yeng penulis ulas dalam tulisan sebelumnya yang berjudul "4 Alasan Kenapa Rurouni Kenshin Jadi Live Action Terbaik".

Memang bukan yang terbaik, namun penulis memilih untuk mengatakan jika live action ini dengan "tidak mengecewakan", berikut adalah 5 film atau serial live action yang tidak mengecewakan :

1.Death Note.

Sebuah buku milik seorang shinigami (dewa kematian ) bernama Ryuk ditemukan oleh pelajar SMA bernama Light Yagami, Light kemudian menggunakan buku itu untuk membunuh para kriminal dan menyebut dirinya sebagai keadilan yang baru dengan nama Kira.

Live action Death Note yang penulis maksudkan adalah film live action yang rilis di tahun 2006, dimana pemeran L dimainkan oleh Kenichi Matsuyama dan  Light Yagami dimainkan oleh Tatsuya Fujiwara, aktor  yang juga memerankan Makoto Shisio pada "Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno".

L dan Light Yagami | Dok. NTV & Warner Bross
L dan Light Yagami | Dok. NTV & Warner Bross

Film yang terbagi dalam tiga bagian, dua seri yang mengambil referensi komik dan satu seri spin off yang menceritakan kejadian L setelah Light tewas adalah salah satu live action dengan penyajian visual dan jalan cerita yang sangat menarik.

Bisa saja sebenarnya mensejajarkan antara Death Note dengan Rurouni Kenshin, namun Live Action ini telah "dirusak" sengan adanya sekuel yang buat penonton makin bingung serta versi reebot di tahun 2015 dengan cerita yang sangat berbeda.

2.Detective Conan.

Detektif SMA terbaik di Jepang, Shinici Kudo, berubah menjadi sosok anak kecil karena ulah dari organisasi misterius, demi  kembali berubah menjadi wujud asalnya dan menyelesaikan berbaai kasus, Shinici membuat identitas baru dengan nama Conan Edogawa.

Detective Conan Live Action | Dok. NTV Studio 
Detective Conan Live Action | Dok. NTV Studio 

Live action Detective Conan ini tidak tayang dalam format film layar lebar, melainkan dalam format TV Special Movie yang tayang di tahun 2006 silam. Dalam dua film awalnya Shinici Kudo diperankan oleh Shun Oguri dan Ran Mori diperankan oleh Tomoka Kurokawa.

Di masa tersebut, Shun Oguri adalah salah satu aktor Jepang yang sedang naik daun, sudah banyak Live Action dan dorama yang dibintangi oleh pria yang sekarang berusia 38 tahun ini. Live action detektif conan total memiliki 3 movie dan satu serial yang berjumlah 13 episode.

Dalam film ke-3 dan serialnya yang rilis di tahun 2011, peran Shinici Kudo digantikan oleh Junpei Mizubata dan peran Ran Mori dimainkan oleh Shiori Kutsuna, aktris kelahiran Australia yang berperan sebagai Yukio dalam "Deadpool 2".

Shiori Kutsuna sebagai Yukio | dok. Fox Studio 
Shiori Kutsuna sebagai Yukio | dok. Fox Studio 

Meski berjudul "Detective Conan", seri live actionnya justru lebih fokus menceritakan keadaan saat Conan masih berada dalam wujud Shinici. Kasus yang ada dalam seri live actionnya kebanyakan juga merupakan kasus original yang tidak ada dalam seri anime ataupun manganya.

3.Crows Zero.

Untuk menjadi seorang Yakuza yang kejam, Genji Takiya disekolahkan di sekolah  untuk para berandal "Suzuran", jika dia berhasil mengalahkan para petarung dan bisa menjadi pemimpi di sekolah tersebut, maka dia sudah pantasi menjadi seorang yakuza.

Peran yang paling ikonik dengan Shun Oguri bisa jadi adalah Genji Takiya, meskipun berperan sebagai Shinici Kudo dan Genji Takiya di tahun yang sama, namun orang mungkin akan lebih mengenal Oguri sebagai remaja berandalan dari sekolah Suzuran.

Genji bersama komplotannya | dok. Toho Studio 
Genji bersama komplotannya | dok. Toho Studio 

Sebenarnya fokus "Crows Zero" bukan hanya pada Genji semata, namun pada "universe" dimana  para berandal ini bersekolah dan saling bertarung untuk merebutkan kekuasaanya, live action yang masih berkaitan dengan "Crows Zero" ini yang terbaru adalah "High & Low : The Worst" (2019).

"High & Low : The Worst" | Dok. NTV Studio & Netflix

Namun bagi generasi lawas seperti penulis yang menyukai gaya bertarung Genji yang brutal, maka Crows Zero tanpa Genji menjadikan live action ini tidak masuk kategori Live Action terbaik.

4.Nisekoi.

Putra dari seorang Yakuza, Raku Ichijo dijodohkan dengan seorang putri gangster, Chitoge Kirisaki. Keduanya remaja SMA ini, sebenarnya saling membenci namun demi menuruti keinginan orang ttua mereka, keduanya terpaksa menjalani "false love" (Nisekoi).

Nisekoi | Dok. Toho Studio 
Nisekoi | Dok. Toho Studio 

Tiga live action diatas mungkin sudah terlalu jadul bagi anak zaman sekarang, kita coba ke live action yang lebih baru, tema mengenai kehidupan sekolah memang cukup menarik untuk diangkat menjadi live action, karena itu wajar jika live action yang rilis tahun 2018 silam cukup banyak disukai.

Live action ini memiliki bumbu komedi cukup kental, karena memang genre anime dan manganya lebih kearah komedi, menonton live action ini bisa memberikan hiburan untuk para penonton.

Selain komedi, daya tarik dari live action ini ada pada pemerannya yang merupakan para aktor dan aktris yang sedang naik daun di Jepang, pemilihan paling tepat adalah pada pemeran Chitoge yang diperankan oleh Ayami Nakajo, dalam cerita anime dan manga, Chitoge adalah gadis keturunan Amerika-Jepang (halfu), demikian pula dengan Nakajo yang merupakan halfu Inggris-Jepang.

Ayami Nakajo | source : idntimes.com
Ayami Nakajo | source : idntimes.com

5.Alice in The Borderland.

Arisu Ryohei dan kawan-kawannya terjebak dalam Tokyo yang berbeda, untuk bertahan hidup mereka harus menyelesaikan berbagai permainan.

Sinopsis dan ulasan lebih lanjutnya bisa anda baca disini "Alice in The Borderland".

Alice in The Borderland | Dok. Netflix
Alice in The Borderland | Dok. Netflix

Tema live action ini tentang misteri dan permainan, memang sangat menarik untuk dibuatt menjadi live action, namun jika tidak dibuat serius,maka adaptasinya bisa jadi sangat mengecewakan. Namun karena dieksekusi dengan serius oleh Netflix dan studio asal jepang Robot Communication.Inc , series berjumlah 8 episode ini menjadi sangat menarik untuk ditonton.

Poin minus untuk seri yang rilis di desember 2020 ini adalah spesial efek yang terbilang begitu standar, padahal tema science fiction dan hal hal fantasy dalam serial ini harusnya memberikan efek yang lebih luar biasa.

Penutup.

Berikut adalah rekomendasi film dan seri live action dari penulis, tulisan ini mungkin bersifat subjektif, tapi jika memang anda ingin membuktikan opini dari penulis ini, silahkan untuk menyaksikan live action diatas untuk mengisi waktu di masa PPKM darurat ini.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun