Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tidak Ada Centang Biru di Kompasiana

13 Agustus 2020   13:45 Diperbarui: 13 Agustus 2020   14:04 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi centang biru | source : freepik.com 

Penyebutan centang biru sebenarnya tidak tepat, karena centangnya berwarna putih dan latar belakangnya saja yang berwarna biru.

Namun meskipun demikian, menuliskan "centang putih berlatar belakang biru" akan merepotkan , oleh karena itu kita lebih mudah menyebutkannya dengan "centang biru" saja.

Sebenarnya bukan masalah besar juga, antara "centang biru" atau "centang putih berlatar belakang biru" karena ini hanya sebagai simbol, jika si pemiliki akun ini bukan orang biasa,

Saya ambil pengertian sederhananya saja, mengenai akun yang memiliki centanh biru ini, akun bercentang biru adalah akun yang secara konsisten menyajikan tulisan dengan topik tertentu.

Bisa dikatakan pula pemilik akun bercentang biru ini adalah "pakar" mengenai salah satu kategori  yang ada di kompasiana, mulai dari "politik", "gaya hidup" "hiburan" dan lainnya.


Lebih lanjut mengenai pengertian centang biru, anda bisa membacanya sendiri di "Apa Arti Centang Biru ?"

Centang Biru Milik Saya.

Pertengahan bulan juli lalu, ada yang berbeda dari akun kompasiana saya, warna latar belakang yang disebelah nama saya yang biasanya berwarna hijau, berubah warna menjadi biru.

Apa yang terjadi ?

Lalu saya buka notifikasi, disitu ada ucapan selamat karena saya sudah menjadi akun yang terverifikasi, akhirnya setelah 4 tahun lamanya aktif menulis di kompasiana, saya bisa mendapatkan centang biru.

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Meski mendapatkan centang biru ini tidak membuat saya kembali bersemangat menulis di kompasiana, karena selama ini saya tidak pernah mendapatkan K-Reward.

Sebenarnya saya tidak mempermasalahkan besarnya nominal uang yang didapatkan dari K-Rewards, saya hanya merasa jika selama ini Kompasiana tidak mengapresiasi tulisan-tulisan saya dan tidak memberikan rewards pada saya.

Setiap bulannya dari bulan maret, saya selalu menghitung jumlah page viewyang saya dapatkan dalam satu bulan tersebut, Jika melihat perhitungan pageview, setiap bulannya pageview yang saya dapatkan mencapai lebih dari 3000 Page View.

Bulan Mei lalu bahkan Page View saya mendapatkan sampai 7000 page view, dan mendapatkan peringkat kedua page view terbanyak versi Kombes (Kompasianer Brebes), saya hanya kalah oleh Bung Abdul (Musfiq Fadhil) , yang mendapatkan  lebih dari 10.000 view.

Kecewa tidak pernah mendapatkan K-Rewards, saya mulai jarang menulis di kompasiana, jika bulan sebelum-sebelumnya saya bisa menulis hingga 20-30 artikel dalam sebulan, maka di bulan juli saya hanya menulis 6 artikel saja.

Salah Nomer Gopay.

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Sebuah pesan WA masuk dari admin kompasiana, ternyata selama ini nomer gopay yang saya masukan salah, jadi saya tidak pernah mendpatkan K-Rewards.

Dan pihak kompasiana baru menghubungi saya setelah saya mendapatkan centang biru, jadi ternyata menjadi centang biru memiliki privilege sendiri dibandingkan centang hijau.

Saya pribadi tidak menyalahkan pihak admin kompasiana, karena memang ini kesalahan saya pribadi yang tidak teliti dalam memasukan nomer Gopay.

Kesalahan saya adalah memasukan nomer yang salah di kolom nomer data validasi, selama ini saya kira nomer gopay yang dimasukan dimasukan kedalam data nomer telepon namun ternyata saya salah.

Beberapa hari kemudian saat pengumuman K-rewards keluar, saya mencoba mencari nama saya di artikel "Peraih K-Reward Edisi Juli 2020", nama saya tidak ada, saya juga tahu kalau saya masih belum sehebat itu sampai bisa masuk ke 25 besar peraih k-rewards.

Setelah itu, saya coba mengecek di menu K-Rewards yang ada di profil saya, Alhamdulillah saya ternyata mendapatkan K-Rewards, nominalnya memang tidak besar, karena di bulan juli lalu, artikel yang saya tulis hanya 6 artikel, namun karena artikel berjudul "Ada Apa dengan Klepon, Kenapa Sekarang Jadi Tidak Islami" mendapatkan page view sampai  5.451, membuat saya bisa mendapatkan K-Reward.

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Munculah penyesalan, kenapa bulan juli saya malas-malasan menulis, padahal jika saya menulis dengan giat bisa saja saya mendapatkan nominal K-Rewards, hingga jutaan rupiah.

Dasar manusia.

Penutup.

Bulan agustus menjadi momen "epic comeback" saya menulis di kompasiana, saya menargetkan untuk bisa menulis minimal 20 artikel, jika memungkinkan mungkin saya akan menulis hingga 50 artikel, karena ada tantangan dari Pak Bahrul Ulum, Ketua Kombes, untuk menulis sebanyak-banyaknya di bulan agustus, akan ada KBC-Reward (K-Rewards versi Kombes)  untuk member Kombes paling produktif di bulan ini.

Memang menjadikan Reward sebagai tujuan dalam menulis banyak dihindari oleh penulis, karena jika tidak mendapatkan reward rasanya akan mengercewakan dan membuat depresi, seperti yang terjadi pada saya, namun tanpa adanya tujuan untuk mendapatkan reward, maka tidak ada semangat dalam menulis, sehingga kita tidak produktif.

Semoga sahabat kompasianer tetap semangat dalam menulis dan tidak mengikuti kesalahan saya,

Salam Kompasianer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun