Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perubahan Tradisi Gotong Royong pada Masyarakat Pedesaan

27 Maret 2020   15:00 Diperbarui: 27 Maret 2020   15:14 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sangat unik di dunia ini, terdiri dari ratusan suku yang berlainan adat dan tradisi, namun semuanya bisa menyatu dalam satu negara Indonesia. Ditinjau dari sosial kemasyarakatan, masyarakat Indonesia memiliki budaya gotong royong, saling menolog satu dengan yan lain, walaupun kini mulai pudar terlebih di kota -- kota besar. Namun demikian masih banyak kita jumpai hal tersebut (gotong royong) pada masyarakat di desa -- desa terlebih desa -- desa adat yang banyak bertebaran di nusantara.

Namun demikian sudah sangat nampak ada perubahan tradisi gotong royong di masyarakat pedesaan menjadi bekerja dengan mengharapokan upah. Perubahan tradisi ini sebenarnya salah satunya juga dipicu oleh adanya kebijakan pemerintah. Perlu diingat banyak program pembangunan yang berasal dari pemerintah khususnya yang bertemakan padat karya, dimana kegiatan yang diadakan dikerjakan langsung oleh masyarakat di suatu wilayah dengan diberikan upah bagi mereka. 

Pada dasarnya kebijakan itu dapat merubah kebiasaan mereka yang tadinya bekerja secara ikhlas menjadi mengharapkan mendapatkan upah, sehingga sekarang bisa dilihat terutama pada kegiatan -- kegiatan pembangunan di desa dengan anggaran desa yang diberikan oleh pemerintah, antusias masyarakat yang ikut bekerja dalam kegiatan tersebut umumnya karena mereka mengharapkan upah, sehingga bila ada kegiatan -- kegiatan lain di desa tanpa ada upah atau hanya sekedar gotong royong maka masyarakat akan terkesan acuh dan acuh, tidak seperti sebelumnya.

Pada dasarnya kegiatan -- kegiatan padat karya memang bertujuan untuk merangkul masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan di desa, namun demikian perlu dipikirkan metode lain yang tidak membuat pudar tradisi gotong royong yang sebelumnya ada di masyarakat desa. Kegiatan padat karya harus disertai dengan pembimbingan dan sosialisasi terhadap masyarakat desa, tidak dibiarkan berjalan begitu saja. 

Bila hal ini dibiarkan terus terjadi maka orientasi masyarakat desa terhadap kegiatan pembangunan di daerahnya tidak berbeda dengan masyarakat kota yang berpikiran untung dan rugi atau hanya memikirkan pemberian upah saja. Tidak ada upah maka tidak ada kerja dan tidak ada pembangunan. Semoga hal ini dapat menjadi perhatian bagi semua pihak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun