Kata-katamu membiusku,Â
membawaku pada rinai rasa yang mendera.
Aku takut akan terbuai,Â
senyummu saja meluluhkan,Â
apalagi ceritamu yang kadang memberi gelak tawa, mesti kadang sedih sedan.
Membuatku makin tenggelam.
Tapi ....Â
Ragu mulai menjangkit ,Â
ada keraguan besar yang membelenggu. Â
aku masih lelah dengan cerita ku dengannya.
Terlihat ...
lukaku juga baru saja mampu ku redakan,Â
kulit arinya masih kemerah-merahan.
Ini jebakan, bukan keindahan nyata.Â
Aku diam, bimbang...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!