Mohon tunggu...
yudho tri
yudho tri Mohon Tunggu... -

orang biasa saja yang ingin juga berbagi tulisan seperti orang yang lain. Siapatau aja ada yang naksir? Sebagai Konsultan, barangkali aja ada yang ngajak diskusi. Dari pada bunuh diri, lompat dari gedung tinggi mendingan diskusi.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudah Saatnya Rakyat Dilayani

24 Desember 2009   01:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:48 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Baru saja mendengar gaji mentri akan dinaikan ,media sudah heboh. Saut menyahut antara wakil rakyat dan beberapa pejabat yang sering nongol di media hampir setiap hari muncul di media elektronik maupun media cetak. Ada yang menentang keras, ada yang menganggap wajar. Sebenarnya mentri yang gajinya akan dinaikan ini ada kemungkinan walaupun gajinya dinaikan tapi tetap saja masih dibawah pendapatan sebelumnya. Entah itu dari kalangan Birokrat,profesional maupun politisi.

Coba saja tanya kepada profesional atau birokrat yang sekarang jadi mentri,bahkan politisi yang tidak pernah nongol di media diam-diam kalau mau dihitung pendapatannya baik dari yang reguler maupun dari sabetannya pasti jauh lebih besar. Tapi kenapa mereka mau ya ? terima lebih kecil dari pendapatannya sebelumnya.

Kedengarannya seorang mentri belum berkerja apa-apa, mereka sudah mau terima gaji. Itulah yang dirasakan masyarakat. Terus bagaimana dan kapan para pejabat melayani rakyatnya?

Pada masa pemerintahan seorang gubenur DKI pada beberapa periode yang lalu di era orde baru. Tiba-tiba saja beberapa fasilitas umum  terlihat lebih bagus, lebih berwarna dan lebih baru. Selain itu ada juga seperti bis kota, halte, tempat sampah, bangku taman, WC umum ,lampu-lampu taman terlihat lebih menarik begitu juga Bus Kota. Rupanya setelah menjabat gubenur itu dengan cepat sekali pejabat ini melakukan gerakan untuk meningkatkan fasilitas umum. Hal tersebut mungkin termotivasi dari kota dan negara yang sebelumnya beliau ditugasi.

Sebenarnya mengapa begitu cepat beliau bisa melakukan perubahan ?. Dari mana biayanya? kok cepat sekali . Ada terlihat shelter bis kota terlihat bagus sekali dan terpelihara ,terang karena ada lampunya. Bagaimana ada  banyak terlihat tempat sampah yang cantiek dan berwarna disertai  gambar, tulisan, bahkan pesan-pesan dari beberapa perusahaan yang sudah tidak asing lagi.

Rupanya dengan kreatif pejabat yang orangnya kecil ini dapat merubah pinggir-pinggir jalan di Jakarta terjadi kelihatan cantik. Tetapi hal itu berlangsung tidak lama karena rupanya orang yang menjabat gubenur itu tidak lagi diperpanjang masa jabatannya.

Sebenarnya seorang pemimpin ,entah itu Mentri,Gubenur atau pejabat lainnya, tidak harus selalu menggunakan atau menghabiskan uang negara untuk melayani rakyatnya dengan membangun dan memelihara  fasiltas umum yang bagus,cantik ,murah dan bersih. para pejabat sebagai Pemangku kekuasaan konsesi yang luar biasa bisa menggunakan kepintarannya untuk mengelola kekayaan yang sebenarnya sudah dimiliki oleh kota atau daerah dimana beliau menjabat.

Ada yang melihat kekayaan adalah uang yang melimpah. Sehingga untuk membeli atau membangun fasilitas umum diperlukan kucuran dana dari pemerintah.

Seandainya saja seorang pejabat bisa melihat bahwa kekuasaannya adalah modal untuk mengundang swasta turut berperan dalam membangun fasilitas umum dengan memberi konsesi dari beberapa hal sehingga mendapatkan keuntungan bersama bagi masyarakat, maka tidak harus selalu memerlukan dana dari uang pemerintah. Dengan demikian dana yang berasal dari dana yang dikucurkan oleh negara bisa dipergunakan untuk membangun yang lainnya.

Dari sekian banyak fasiltas umum di Jakarta hanya sedikit saja yang kelihatan bersih dan terpelihara. Yang menjadi alasan klasik adalah ketiadaan dana untuk perawatan.

Seperti saya katakan sebelumnya sembiose antara para pengusaha dan pemerintah dapat dibangun sesuai dengan  tujuan dan modal yang dimilikinya. Sebagai contoh yang sudah pernah terlihat di Jakarta pada waktu itu adalah. Terlihatnya beberapa shelter yang kelihatan sangat bagus,bersih , baru dan sangat nyaman. Dibeberapa bagian terlihat beberapa pesan dan logo dari perusahaan yang telah mensponsorinya untuk membangun shelter tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun