Kanker serviks sudah mulai banyak dikenal, apalagi ada dua selebritis yang kemarin terkena. Jika terdiagnosis kanker serviks memang menderita, mulai dari pendarahan, keputihan, sampai penyebaran ke stadium tinggi yang berujung pada gagal ginjal sampai kematian. Setiap 1 jam, wanita di Indonesia meninggal karena kanker serviks.
Penyebab kanker serviks paling sering adalah Human Papiloma Virus (HPV) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Skrining adalah usaha cek-up rutin sebelum datangnya sebuah penyakit.
Jangan sekali-sekali merasa aman karena gejalanya tidak terasa dan tidak terlihat. Ketika sudah bergejala, artinya terlambat karena sudah stadium lanjut. Kanker leher rahim dapat dicegah, peran tenaga medis saja tidak cukup, sebagai wanita kita sendiri harus memahami:
- skrining rutin HPV tetap dilakukan, walaupun sudah pernah vaksin HPV
- skrining rutin HPV dilakukan tiap 3 tahun sekali sejak pertama berhubungan seks hingga 65 tahun
- jika saat skrining ditemukan kelainan perlu tindakan lanjut
- vaksinasi HPV dilakukan sebelum seorang individu pernah berhubungan seks (pria maupun wanita) bisa sejak usia 13 tahun, karena sex pra-nikah semakin sering. Kita tidak pernah tau kapan sex datang
- sering mengingat-ingat, jika perlu mencatat. Apakah anda sudah mendapat vaksinasi HPV atau sudah skrining rutin. Kapan jadwal berikutnya, seperti anda mencatat tanggal imunisasi anak anda.
- ingatkan saudara, teman, anak, disekitar anda, tetangga, siapapun untuk melakukan vaksinasi dan skrining HPV rutin. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ngerumpi tentang kanker serviks adalah hal yang positif.
Betapa beruntung sebenarnya, saat ini telah ditemukan pencegahan kanker serviks. Sehingga seharusnya tidak ada wanita yang boleh meninggal atau menderita karena kanker serviks. Menderita atau meninggal karena penyakit atau sebab lainnya saja, karena kanker serviks bisa dicegah. Kasihan juga dengan keluarga yang berada dilingkungan penderita kanker serviks, sedih pastinya. Jadi, mari kita cegah bersama.
More at mumstuf.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H