Cara Mi Dinikmati di Seluruh Dunia

Bismillahirrahmanirrahim.

Mie adalah salah satu makanan pokok paling digemari di dunia. Makanan ini dibuat dari adonan tepung yang dibentuk dengan tangan hingga pipih dan berbentuk seperti rambut. Ternyata tidak hanya di Asia, mie juga dinikmati di seluruh dunia.

Saya menonton sebuah video di saluran YouTube "Food Insider" dan di video tersebut dijelaskan bagaimana mie dinikmati di seluruh dunia. Dan saya akan menjelaskan isi video tersebut lewat postingan ini.

Cina adalah rumah bagi berbagai masakan dan mie, tetapi hidangan mie yang sangat populer adalah zhajiangmian. Namanya diterjemahkan menjadi "mie saus goreng". Mie gandum dicampur dengan saus yang dibuat dengan menggoreng daging babi atau sapi giling dengan pasta kedelai yang difermentasi. Biasanya disajikan dengan sayuran segar atau acar. 

Japchae adalah hidangan mie Korea yang populer. Itu ditemukan pada abad ke-17, tetapi pertama kali dibuat tanpa mie atau daging. Legenda mengatakan bahwa Raja Gwanghae mengadakan perjamuan istana, dan Yi Chung menyajikan hidangan itu untuknya. Raja sangat menyukainya, sehingga dia mengangkat Chung menjadi sekretaris perbendaharaan. Saat ini, hidangan tersebut dibuat dengan mi kaca yang terbuat dari tepung ubi jalar dan disajikan dengan sayuran dan daging yang dibumbui. Hidangan ini sangat populer selama liburan Korea. 

Italia memiliki ratusan hidangan pasta, tetapi salah satu klasik kunonya adalah cacio e pepe. Itu berarti "keju dan merica". Legenda mengatakan bahwa di zaman Romawi, gembala akan membawa domba mereka untuk merumput di pegunungan. Para gembala akan membawa pasta buatan sendiri dan memasaknya, lalu menggabungkannya dengan keju yang mereka buat dari susu yang mereka kumpulkan dari domba mereka. Hidangan ini terdiri dari lada hitam, keju Pecorino Romano parut, dan spageti. Ini sederhana tapi enak. 

Tahukah Anda spageti dan bakso sebenarnya dibuat di Amerika Serikat, bukan Italia, tetapi dikaitkan dengan Italia karena dibuat oleh imigran Italia? 4 juta orang Italia berimigrasi ke Amerika Serikat antara tahun 1880 dan 1920. Sebagian besar berasal dari Italia selatan dan menghabiskan 75% pendapatan mereka untuk makanan di Italia menjadi 25% di Amerika. Dengan peningkatan pendapatan, lebih banyak daging dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar, yang pada gilirannya memberi kami bakso. Tomat kaleng dan spageti adalah bagian dari sedikit barang yang tersedia di toko bahan makanan, dan karenanya, hidangan itu lahir. Ini adalah hidangan mie lain yang tidak ada sampai imigran menciptakannya. Hawaii memiliki campuran budaya yang kaya yang menghasilkan masakan yang berbeda. Saimin adalah ramen versi Hawaii, yang terinspirasi dari perpaduan budaya Jepang dan Cina. Ini terdiri dari mie yang lebih tebal dan kenyal yang dimasak dalam kaldu dashi dan diberi topping bok choy, jamur, jahe, char siu, dan spam. 

Hidangan Afganistan ini menyajikan mie kental dan kacang polong dalam kaldu berbahan dasar tomat dengan rempah-rempah seperti kunyit. Aush mengandung cabai, daging sapi, dan banyak sayuran, dan diberi yogurt. 

Makanan lezat dari Mesir ini penuh dengan bahan-bahan yang berbeda. Itu dibuat sekitar tahun 1800-an dan dibuat untuk hidangan vegan yang terjangkau yang bisa dibuat keluarga dengan bahan-bahan mereka yang tersisa. Untuk membuat kushari, campur nasi, makaroni, lentil, buncis, dan bawang goreng garing dengan saus tomat dan bawang putih. 

Hidangan mie ini adalah makanan penutup. Mie bihun panggang direbus dalam susu dan ghee dan dibumbui dengan kapulaga, kunyit, kacang-kacangan, dan makanan kering. Kheer berasal dari anak benua India, tetapi memiliki variasi regional. Juga dikenal sebagai payasam, hidangan ini sering disajikan di kuil-kuil Hindu atau dalam perayaan seperti pernikahan atau puja. Variasi serupa dimakan untuk hari raya Muslim seperti Idul Fitri. Bisa disajikan panas atau dingin. 

Dengan sekitar 5.000 toko ramen di Tokyo saja, banyak orang mengasosiasikan ramen dengan Jepang. Namun hidangan tersebut sebenarnya merupakan adaptasi dari mie gandum Cina. Imigran Cina memperkenalkan ramen ke Jepang pada akhir abad ke-19. Ini menjadi populer setelah Perang Dunia II, ketika Jepang sedang berjuang dan banyak warganya harus bergantung pada pasar gelap untuk makanan. Dengan kekurangan pangan, termasuk pengurangan drastis beras, AS mengimpor gandum dalam jumlah besar ke Jepang. Vendor menggunakan gandum ini untuk membuat ramen, tetapi selama ini, membeli atau menjual makanan restoran adalah ilegal. Amerika Serikat telah menegakkan undang-undang kontrol jatah Jepang selama pendudukan mereka, sehingga ribuan penjual ramen ditangkap. Pada tahun 1950, pemerintah melonggarkan pembatasan ini, dan penjual ramen semakin populer. Saat ini, ramen bukanlah hidangan sederhana seperti dulu, tetapi sejarahnya adalah alasan mengapa ramen ini dinikmati oleh ribuan orang setiap hari.