Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rahasia Kecantikan Alami Wanita Indonesia (Spesial Hari Kartini)

21 April 2025   17:29 Diperbarui: 21 April 2025   17:29 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillahirrahmanirrahim.

Setiap 21 April, kita selalu memperingati Hari Kartini. Hari Kartini diperingati bertepatan dengan hari ulang tahun Raden Ajeng Kartini, salah satu pahlawan emansipasi wanita Indonesia. Lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879 dari pasangan Ngasirah dan Raden Mas Adipati Arya Sosroningrat, beliau berkontribusi sebagai pahlawan nasional Indonesia dalam memperjuangkan emansipasi wanita dan kesetaraan hak-hak perempuan. Beliau juga terkenal karena karyanya yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang", yang berisi kumpulan surat yang ditulis oleh beliau dan pertama diterbitkan tahun 1911. Bahkan, kisah hidup Ibu Kartini pernah dibuat film pada tahun 2017, yang berjudul "Kartini" dan dibintangi aktris Dian Sastrowardoyo. Mungkin Anda pernah menontonnya?

Setiap Hari Kartini di Indonesia, anak-anak TK mengenakan pakaian daerah.

Sekarang, untuk merayakan Hari Kartini tahun ini, kita akan membahas ini. Tentunya kita ingat ketika masih zamannya saluran TV Spacetoon (yang kemudian menjadi NET. dan sekarang sudah menjadi MDTV), ada kutipan ini: "Kecantikan yang sejati adalah yang berasal dari jiwa dan tingkah laku." Menurut saya, semua wanita Indonesia itu cantik. Mau dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, atau Papua, semua wanita Indonesia cantik dan nyaris sempurna. Bahkan Indonesia sering mengirimkan perwakilan ke ajang beauty pageant seperti Miss Universe dan Miss World dengan tujuan memberdayakan perempuan dengan mempromosikan kepercayaan diri, kepemimpinan, dan filantropi atau merayakan kecantikan yang memberikan dampak positif, dan mempromosikan tujuan kemanusiaan dan representasi kecantikan yang beragam. Kedua kontes kecantikan ini juga menggalang dana untuk badan amal yang membantu anak-anak.

Mereka bilang, "Tidak ada gunanya cantik jika hatimu tidak baik." Kecantikan wanita Indonesia tidak hanya terlihat dari ciri khas kulit sawo matang halus, rambut hitam panjang, dan mata lebar, namun juga keramahan dan sopan santun yang membuat mereka banyak dikagumi. Seperti putri keraton Jawa yang dikenal anggun dan selalu bertutur kata yang sopan khas wanita Jawa. Sebab itulah wanita Indonesia cantik luar dalam.

Namun bukan hanya dari keramah-tamahan saja yang membuat wanita Indonesia cantik alami. Sejak zaman dahulu, mereka rajin merawat kulit mereka dengan lulur dari bahan-bahan alami, yang kemudian menjadi cikal bakal produk kecantikan yang dijual di pasaran. Tradisi lulur sudah ada sejak zaman kerajaan, tepatnya berasal dari Istana Keraton Ngayogyakarta pada abad ke-17. Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagaimana jamak diketahui, merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang diperintah oleh sultan secara turun-temurun. Lulur pada zaman itu diperuntukkan bagi para putri dan bangsawan Jawa, namun saat ini, layanan spa tersedia untuk wanita Indonesia yang mau merawat kulit mereka.

Kecantikan luar-dalam inilah yang membuat wanita Indonesia semakin disenangi. Selain cantik dan rajin merawat kulit, mereka juga memiliki sikap yang ramah dan tutur kata yang sopan, sehingga Insya Allah, Indonesia tidak akan kekurangan generasi Kartini-Kartini muda yang siap melanjutkan perjuangan Ibu Kartini yang senantiasa harum namanya, seperti di lagu "Ibu kita Kartini".

Selamat Hari Kartini!

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun