Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komunikasi Organisasi, Pengetahuan dan Pemecatan Profesi

8 April 2022   09:14 Diperbarui: 8 April 2022   09:20 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hal tersebut berbeda untuk ilmu murni -pure science yang hidup di ruang kelas dan praktik laboratorium, dibandingkan ilmu terapan -applied science yang diimplementasikan melalui kebermanfaatannya secara langsung ditengah masyarakat.

Dalam ketergunaan ilmu terapan tersebut, maka aspek terpenting adalah memastikan manfaat publik dibandingkan dampak negatifnya, berbasis bukti, secara ilmiah. Dengan begitu, peneliti harus memiliki nilai etik dan moral yang mumpuni.

Sehingga agak janggal, bila kesempatan untuk berdiskusi menjelaskan duduk perkara metode terapi yang baru, justru tidak dimanfaatkan untuk membuka pemahaman semua pihak terkait, dengan alasan ketercukupan testimoni.

Perang informasi terjadi, pro kontra merebak, ketika bercampur antara gagasan ilmiah dengan narasi yang berkembang di tengah publik.

Tom Nichols, 2018, dalam Matinya Kepakaran, menyebut di era modern kita telah kehilangan arah. Para pakar tenggelam dalam hingar bingar informasi yang bising, kemudian kebenaran ditentukan secara kalkulatif sebatas kekuatan jumlah pengikut -followers, bukan atas dasar argumentasi logis dan nalar ilmiah.

Otoritas keilmuan memang harus hadir untuk memberikan pencerahan dan penyadaran publik yang telah terbelah akibat polarisasi kepentingan politik, harus mampu bersuara lebih terang dibanding para pendengung -buzzer.

Menyusun Ulang Dialog

Bila demikian, bagaimana kita menyikapi pemecatan profesi? Dalam teori komunikasi konflik, dinyatakan bahwa perlu ruang diskusi bersama, yang manakala masih menemui kebuntuan resolusi dapat, difasilitasi oleh pihak ketiga terkait.

Sekali lagi dasar utamanya adalah kemauan untuk terbuka, dalam menjalin dialog secara setara, sebagai bentuk dari pembuktian ilmiah sebuah metode medis.

Penyelesaian komunikasi organisasi dengan penegakan hukum internal, merupakan tindakan akhir ketika ruang dialog tertutup. Pemecatan adalah sarana untuk mendisiplinkan tubuh organisasi, dan bukan merupakan tujuan.

Kita tunggu babak akhir dari fragmen ini, sebagai bentuk literasi bagi publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun