Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pandemi dan Bayang Kematian

25 Maret 2021   16:08 Diperbarui: 25 Maret 2021   16:08 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masalah kesehatan di awal kemerdekaan tenggelam dinbandingkan dengan upaya mempertahankan kemerdekaan dari agresi penjajah serta pemberontakan, disamping kemiskinan dan persoalan kelaparan yang lebih dominan.

Seiring waktu, persoalan kesehatan mendapat perhatian secara bersamaan dengan gagasan pembangunan. Runutan kisah tersebut terurai dalam buku Vivek Neelakantan, Memelihara Jiwa-Raga Bangsa: Ilmu Pengetahuan, Kesehatan Masyarakat, dan Pembangunan Indonesia di era Soekarno, 2019.

Masalah kesehatan mulai dipandang krusial dalam mendukung kemajuan bangsa, sesuai dengan tujuan kemerdekaan.

Rumah Sakit, Kini dan Nanti

Ruang transisi. Rumah sakit sebagai sebuah institusi pemberi layanan kesehatan berada diantara emosi dan harapan, bak surga dan neraka. 

Pilihan bagi para pasien yang berkunjung ke pusat kesehatan adalah pulih atau berpisah dari kehidupan fisik. Pandemi semakin menempatkan peran penting keberadaannya.

Sebuah rumah sakit mengintegrasikan berbagai kompetensi. Tidak hanya dalam kelolaan aspek medis, termasuk pelayanan non medis. Dengan begitu, interaksi pelayanan di rumah sakit menjadi multikompleks.

Sebut saja berbagai profesi medis yang bernaung didalamnya, seperti: dokter, perawat, laboran, radiolog hingga apoteker, belum berbagai bidang profesi lain sebagai sistem pendukung.

Ilustrasi sederhana dalam menimbang keberadaan rumah sakit adalah padat karya, padat modal dan padat konflik. Selama ini, rumah sakit menjadi oase bagi pencari kesembuhan, sekaligus merupakan ruang mengumpat karena kekecewaan dan kesedihan.

Keberadaan rumah sakit yang terbatas, memerlukan dukungan kuat untuk mengoptimalkan perannya secara signifikan, terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Di rumah sakit, tidak hanya ada pasien yang berharap sembuh dari penyakit, tetapi juga ada tenaga medis yang berjuang untuk membantu pasien melewati masa sulit yang menyakitkan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun