Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lakon Petruk Dadi Ratu ala Ukraina

24 April 2019   08:54 Diperbarui: 24 April 2019   08:58 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tentu saja keterpilihan bukan sekedar faktor keberuntungan semata, tetapi ada prasyarat pendukung utamanya, kondisi sosial ekonomi dan rapuhnya politik menciptakan ketidakpercayaan publik. Hal tersebut, tampaknya menjadi lahan subur bagi upaya penghukuman publik pada kekuasaan.

Proksi Kepentingan

Keterpilihan Zelenskiy menjadi sebuah kajian yang menarik, terkait proksi kepentingan dan metode kampanye yang dipergunakan untuk mempersuasi publik. Bahkan Zelenskiy disebut tidak memiliki pengalaman politik, di luar bidang profesinya pada dunia hiburan.

Hal tersebut, yang dijadikan sebagai alat kampanye Poroshenko sang petahana. Publik toh tidak bergeming, karena situasi domestik Ukraina tidak memberikan ilustrasi yang lebih baik ketika berada dibawah kekuasaan incumbent. Maka keterpilihan Zelenskiy dapat diartikan sebagai perlawanan publik.

Situasi ini tentu tidak mudah, terlebih Zelenskiy memang tidak secara terbuka melakukan kampanye dihadapan massa, bahkan absen pada saat debat terbuka berhadapan dengan Poroshenko. Apa yang ditawarkan Zelenskiy justru lebih banyak dimainkan melalui sosial media untuk topik yang ringan.

Tidak bisa dipungkiri, Zelenskiy tercitrakan berkat serial komedi yang dimainkannya. Selain itu, Zelenskiy menjadi pilihan alternatif publik, secara berkebalikan dari petahana. Ilustrasi Zelenskiy dimaknai sebagai kesederhanaan yang berlawanan dengan oligarki kekuasaan alias status quo.

Pertanyaan selanjutnya, kita harus juga melihat keterpilihan Zelenskiy sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari fragmentasi politik internal Ukraina. Kubu oposisi petahana keluar dari gelanggang, dan aktor politik baru muncul, Zelenskiy menjadi pendobrak tradisi politik, bukan tidak mungkin merepresentasi kepentingan oposisi.

Sekali lagi, tentu kita turut bergembira dengan proses demokrasi di Ukraina, sembari melihat perkembangan yang mungkin terjadi dalam konteks anomali politik. Premis utamanya oligarki kekuasaan memiliki kemampuan hegemonik, untuk mempertahankan diri. 

Kini sosial media telah menjadi instrumen sekaligus alat efektif mendekonstruksi oligarki. Tantangan terpentingnya adalah membuat momentum kemenangan tersebut menjadi kemenangan publik sesuai dengan harapan khalayak ramai. 

Sebagai seorang aktor, Zelenskiy tentu memiliki kemampuan beradaptasi dengan  perubahan peran dan berimprovisasi. Sebab dalam panggung politik dikenal dramaturgi, keterpisahan panggung depan ke muka publik, termasuk panggung belakang yang dimaknai sebagai interelasi dengan berbagai aktor politik lain di Ukraina. Selamat memimpin dengan senyuman!. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun