Kondisi yang tidak menguntungkan tersebut, kemudian menyebabkan ketidakampuan media untuk menemukan fakta objektif, realitas kebenaran menjadi sangat dipengaruhi oleh efek ekonomi dari sebuah pemberitaan. Dalam hal itu, maka kemampuan untuk membangun bentuk keterhubungan relasional dengan khalayak secara organik, menjadi sebuah kepentingan yang tidak terelakkan.
Pertanyaannya kemudian adalah, apakah ada aspek organik diluar rating? Solusi dari kungkungan pragmatisme ekonomi media adalah penguatan modal sosial khalayak, membangun proposisi pemberitaan yang berbasis kepentingan publik dari apa yang dirasakan sebagaipublic interest alih-alih isu elitis yang hanya menjadi konsumsi terbatas. Literasi media, tingkat kemelekan media yang partisipatoris dan emansipatif harus diwujudkan secara faktual, menurut (Iriantara, 2017).
Dengan demikian, media massa menjadi batang tubuh yang menyatu serta tidak terpisahkan dalam rahim masyarakat dan bukan sebaliknya hanya menjadi alat kepentingan kekuasaan.