Mohon tunggu...
Kata Hati
Kata Hati Mohon Tunggu... Nahkoda - Masih mencari jati diri

Ungkapkan isi hatimu sebisa mungkin.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayah

7 Desember 2017   21:55 Diperbarui: 7 Desember 2017   22:15 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menari dengan perut besar yang dibuat-buat

Berjoget seirama dengan pantat yang dibesar-besarkan

Aku tahu ia sedikit pilu

Tapi untuk seseorang yang memanggilnya ayah ia tak akan pernah ragu 

Memutar lagu dan berdansa membuat sebuah pesta dimana-mana dengan "AYAH"  sebagai tokoh utamanya

Hari ini dadaku terasa teriris 

Sesak dan sungguh ironis

Para wakil kita mungkin sedang pesta dollar amerika

Tapi jelata seperti mereka harus mempertahankan harga diri demi nasi bungkus yang sedikit sudah basi untuk perut lapar keluarga mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun