Mohon tunggu...
Yudha P Sunandar
Yudha P Sunandar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Jurnalisme dan Teknologi

Lahir, besar, dan tinggal di Bandung. Senang mendengarkan cerita dan menuliskannya. Ngeblog di yudhaps.home.blog.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Apau Kayan, Denyut Peradaban Sungai di Halaman Terdepan Indonesia

20 Maret 2017   16:12 Diperbarui: 21 Maret 2017   08:00 1835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Cessna Caravan milik Susi Air seperti ini yang membawa saya dari Malinau Kota menuju Bandara Long Ampung, Kayan Selatan. (Foto: Yudha PS)

Pandangan ini sangat bertolak-belakang dengan penilaian pemerintah kolonial Hindia Belanda ketika masih bercokol di Indonesia. Menjelang abad 20, pemerintah Hindia Belanda sudah melirik Apau Kayan sebagai wilayah strategis.

Kesimpulan ini tampak dari sudah adanya pemerintahan Hindia Belanda untuk wilayah Apau Kayan. Daftar para pemimpin pemerintahan sekaligus jabatannya tertera di Tugu Perjuangan Kemerdekaan RI kini. Saya pribadi lupa memotret sisi para pemimpin yang pernah bertugas di Apau Kayan. Namun, seingat saya, wilayah ini menjadi karesidenan tersendiri pada masa pemerintahan Hindia Belanda.


Bukti lainnya tampak dari mulai adanya pemukiman masyarakat Belanda dan Eropa di Long Nawang pada awal tahun 1900-an. Mereka membangun rumah-rumah permanen yang terbuat dari beton dan beratap genting. Tentunya, rencana pemerintah Hindia Belanda untuk membangun rumah permanen di Long Nawang bukanlah keputusan yang main-main. Mereka kemungkinan mendasari pilihan tersebut atas dasar nilai strategis wilayah Apau Kayan.

Area pemukiman ini berada di wilayah utara kantor Kecamatan Kayan Hulu. Sayangnya, ketika Jepang masuk ke Indonesia, rumah-rumah ini habis dibombardir oleh meriam-meriam tentara Jepang hingga hancur. Selain itu, masyarakat Belanda dan Eropa yang bermukim di Long Nawang dibunuh hingga mati, termasuk perempuan dan anak-anak. Mereka ditembaki di sebuah parit yang lokasinya berada tepat di sebelah utara kantor Kecamatan Kayan Hulu saat ini.

Kini, area pemukiman masyarakat Eropa di Long Nawang sudah rata dengan tanah. Di tempat tersebut, kini berdiri komplek SMP dan SMA untuk tempat belajar anak-anak Desa Long Nawang dan sekitarnya. Meskipun demikian, di beberapa bagian, masih ada sisa-sisa pondasi bangunan masyarakat Eropa. Puing-puing ini menjadi saksi bisu keberadaan masyarakat Eropa di Long Nawang sekaligus kekejaman tentara Jepang yang tanpa ampun membunuh orang-orang Eropa tersebut.

Selain pemukiman, di belakang Tugu Perjuangan Kemerdekaan RI juga terdapat makam orang-orang Eropa. Hal ini menandakan bahwa bangsa-bangsa Eropa ini sudah cukup lama berada di Desa Long Nawang. Kini, sisa-sisa makam-makam tersebut sudah hilang tergusur pembukaan lahan untuk area pemukiman. Adapun jasad-jasad yang terkubur di dalamnya sudah dibawa pulang ke Belanda oleh para ahli warisnya.

Kembali ke nilai strategis wilayah Apau Kayan. Bercermin dari masa lalu tersebut, masyarakat Apau Kayan modern mulai berencana untuk berpisah dari Kabupaten Malinau dan memulai kabupaten baru berjuluk Apau Kayan. Kini, usaha tersebut tengah digawangi oleh sebuah tim persiapan pemekaran kabupaten baru yang beranggotakan elit masyarakat Apau Kayan.

Meskipun demikian, usaha ini masih menuai pro-kontra di kalangan masyarakat Apau Kayan. Salah satunya adalah belum adanya sumber pendapatan asli daerah yang memadai untuk Kabupaten Apau Kayan pada masa yang akan datang. Bagaimana pun, sebuah kabupaten baru membutuhkan dana yang besar untuk membangun dan mengelola pemerintahannya. "Jangan sampai Kabupaten Apau Kayan ini malah bangkrut di tengah jalan karena PAD-nya kurang memadai," tutur salah seorang masyarakat Long Nawang, ketika saya mencuri dengar percakapan mereka tentang pemekaran kabupaten baru.

Isu lainnya yang muncul adalah soal ibu kota Kabupaten Apau Kayan. Dari segi historis, semua orang sepakat untuk menjadikan Desa Long Nawang sebagai calon ibu kota Kabupaten Apau Kayan. "Namun, dari segi geografis dan infrastruktur, Long Ampung lebih siap untuk dijadikan ibu kota Kabupaten Apau Kayan," kisah Aprido Lorens, staf Kecamatan Kayan Selatan.

Desa Long Ampung sendiri berada di Kecamatan Kayan Selatan. Letaknya hanya sekitar 20 Kilometer dari Long Nawang. Dataran di Long Ampung sendiri lebih luas dibandingkan dataran di Long Nawang. Hal ini membuat banyak infrastruktur strategis dibangun di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun