Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan antara fleksibilitas dan keadilan di dunia kerja yang terus berkembang.
Perumpamaan gig economy sering diibaratkan seperti misi dan side quest dalam sebuah game video populer di kalangan Gen Z.Â
Mereka bebas memilih misi utama atau sampingan sesuai kapasitas dan mood, mengatur sendiri kapan dan bagaimana menyelesaikan tugas tanpa harus terjebak aturan ketat. Namun, agar tetap bisa "menang" dalam permainan ini, mereka harus menguasai berbagai strategi dan mengelola "resource" seperti waktu dan energi secara cerdas.
Sebagai penutup, gig economy bagi Gen Z bukan hanya fenomena sesaat, tetapi sebuah refleksi perubahan besar dalam dunia kerja---menuju fleksibilitas, kreativitas, dan kontrol lebih besar atas hidup dan karir.Â
Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan, hingga komunitas, menjadi sangat krusial untuk mengatasi tantangan dan mewujudkan ekosistem gig economy yang sehat, adil, dan berkelanjutan.
Sumber penelitian:
Jurnal Ekonomi Digital,2025
Warunayama, 2025
CNBC Indonesia, 2025
Universitas Indonesia, 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI