Polokarto, Sukoharjo (30/01/2025) -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro, Yudha Dwi Prasetyo, yang berasal dari Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, tengah melaksanakan program kerja bertajuk Pendampingan Perangkat Desa untuk Mengenali Potensi Desa Polokarto. Program ini bertujuan untuk membantu perangkat desa dalam mengidentifikasi potensi unggulan yang dapat dikembangkan serta menyusun dokumentasi wilayah desa secara lebih sistematis.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam program ini adalah luasnya wilayah Desa Polokarto, yang menyebabkan pembagian wilayah tiap Kepala Dusun (Kebayanan) belum terdokumentasi secara resmi. Akibatnya, pengelolaan wilayah serta perencanaan pembangunan desa menjadi kurang efektif. Selain itu, desa ini memiliki banyak potensi yang belum sepenuhnya diidentifikasi dan dikembangkan secara optimal.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Yudha menerapkan metode berbasis pemetaan digital. Langkah pertama yang dilakukan adalah pembuatan peta desa menggunakan Google Earth, di mana citra satelit digunakan sebagai referensi untuk memperoleh gambaran awal mengenai batas wilayah Desa Polokarto. Setelah itu, batas tiap Kepala Dusun atau kebayanan dipetakan lebih lanjut menggunakan aplikasi ArcGIS, sehingga dapat menghasilkan pemetaan administratif yang lebih jelas dan terstruktur. Selain itu, dilakukan pula penandaan titik-titik lokasi yang memiliki potensi unggulan, seperti sektor pertanian, industri rumahan, wisata lokal, serta potensi ekonomi lainnya.
Program ini menyasar perangkat desa sebagai kelompok utama yang akan mendapatkan manfaat langsung dari pemetaan ini. Dengan adanya pendampingan dan pelatihan pemetaan digital, perangkat desa diharapkan dapat lebih memahami kondisi wilayahnya serta memiliki dokumen resmi yang dapat dijadikan referensi dalam perencanaan pembangunan. Sebagai luaran utama, program ini menghasilkan peta wilayah Desa Polokarto yang mencakup batas resmi tiap kebayanan, titik-titik lokasi potensi desa, serta informasi visual yang dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan wilayah secara lebih efektif.
Dengan adanya peta wilayah yang lebih jelas dan terstruktur, perangkat desa dapat lebih mudah dalam mengelola sumber daya, menentukan prioritas pembangunan, serta menggali potensi yang bisa dikembangkan menjadi produk unggulan desa. Program kerja yang dilakukan oleh Yudha Dwi Prasetyo ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan tata kelola desa yang lebih efisien dan berbasis data spasial. Perangkat desa Polokarto menyambut baik inisiatif ini dan berharap hasil dari program KKN ini dapat membantu desa dalam jangka panjang untuk pembangunan yang lebih berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI