Mohon tunggu...
Rizwari Yudha Bathila
Rizwari Yudha Bathila Mohon Tunggu... Staff Media Sosial

Saya sangat suka menulis dan membuat sebuah berita berkaitan dengan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kunjungan Prabowo ke Turkiye: Momen Strategis untuk Kemitraan Global

11 April 2025   12:31 Diperbarui: 11 April 2025   12:31 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden RI, Prabowo Subianto, tiba di Turkiye, disambut hormat oleh Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdoan, Rabu (09/04/25). Foto: Whatsapp/Pribadi

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Ankara, Turkiye, pada Rabu (09/04/25) pukul 19:30 waktu setempat. Kedatangannya disambut dengan penuh hormat oleh Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdoan. Penyambutan ini berlangsung dengan karpet biru langit yang melambangkan kehangatan dan persahabatan antara kedua negara.

Kunjungan ini merupakan bagian dari lawatan resmi Prabowo ke kawasan Timur Tengah dan Eropa, setelah sebelumnya berangkat dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Tujuan dari lawatan ini adalah untuk memperkuat kerja sama bilateral, khususnya dalam bidang ekonomi, pertahanan, dan pendidikan antara Indonesia dan Turkiye.

Sesaat setelah tiba di bandara, Prabowo turun dari pesawat kenegaraan dan segera memberikan salam hormat kepada Presiden Erdoan. Keduanya kemudian berjabat tangan dengan suasana akrab dan penuh persahabatan. Sebagai bentuk penghormatan dan simbol eratnya hubungan diplomatik, Prabowo menerima buket bunga yang melambangkan rasa persaudaraan dan kerja sama yang telah lama terjalin antara kedua negara.

"Selamat datang," ujar Erdoan sambil tersenyum hangat.

"Terima kasih," balas Prabowo dengan penuh rasa hormat.

Kunjungan Prabowo kali ini memiliki agenda penting, termasuk memberikan pidato di Parlemen Turkiye yang juga dihadiri oleh Ketua Parlemen dan anggota-anggota lainnya. Pidato tersebut diharapkan dapat memperkuat kerja sama legislatif antara kedua negara, serta membahas berbagai isu strategis yang menjadi kepentingan bersama.

Di samping itu, Prabowo juga dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Erdoan dan pejabat tinggi Turkiye lainnya. Dalam pertemuan ini, kedua negara akan membahas berbagai aspek kerja sama, mulai dari perdagangan, investasi, pertahanan, hingga pendidikan dan budaya. Turkiye merupakan salah satu mitra strategis Indonesia di kawasan Eurasia, dan hubungan kedua negara semakin erat dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam industri pertahanan dan pengembangan teknologi. Turkiye dikenal sebagai negara dengan industri pertahanan yang maju, dan Indonesia telah menjalin berbagai kerja sama di bidang pengadaan alat utama sistem senjata dan transfer teknologi militer.

Tidak hanya dalam sektor pertahanan, hubungan ekonomi antara Indonesia dan Turkiye juga mengalami peningkatan yang signifikan. Kedua negara memiliki potensi besar untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral, mencakup sektor energi, infrastruktur, manufaktur, dan teknologi digital. Dengan kunjungan ini, diharapkan akan ada lebih banyak kesepakatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Secara historis, hubungan antara Indonesia dan Turkiye telah terjalin erat. Keduanya memiliki kesamaan dalam banyak aspek, termasuk sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim yang memiliki visi global untuk mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan dunia. Oleh karena itu, kunjungan Prabowo ke Ankara menjadi momentum penting untuk semakin mempererat hubungan diplomatik serta kerja sama lintas sektor antara kedua negara.

Kunjungan Presiden Prabowo ke Turkiye bukan hanya sekadar pertemuan diplomatik biasa, melainkan juga langkah strategis untuk memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin dengan baik. Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan, kemitraan antara Indonesia dan Turkiye menjadi sangat penting, terutama untuk menghadapi dinamika geopolitik dan ekonomi global yang terus berubah.

Untuk memperkuat hubungan yang telah terjalin, kedua negara perlu mengimplementasikan kesepakatan yang telah dirumuskan dengan langkah-langkah konkret. Dalam sektor perdagangan, misalnya, diperlukan kebijakan yang lebih mendukung investasi serta ekspor dan impor antara kedua negara, agar volume perdagangan dapat meningkat secara signifikan. Sementara itu, di sektor pertahanan, kerja sama dalam industri militer harus terus diperluas agar dapat memberikan manfaat bagi masing-masing negara dalam meningkatkan kapasitas pertahanan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun