Pemberantasan rente impor dan penyelundupan akan menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih sehat dan mendukung pertumbuhan industri dalam negeri. Dengan adanya kontrol yang lebih ketat terhadap barang impor ilegal, industri lokal akan memiliki ruang lebih besar untuk berkembang dan berkompetisi secara adil. Ini selaras dengan kebijakan hilirisasi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri sebelum diekspor, mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor, dan memperkuat daya saing manufaktur nasional.
Selain itu, reformasi bea cukai yang dijalankan secara efektif akan berkontribusi pada pembukaan lapangan kerja di sektor padat karya. Dengan meningkatnya investasi dalam industri manufaktur dan sektor-sektor strategis lainnya, lebih banyak pekerjaan formal dapat diciptakan, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Kesimpulannya, langkah Presiden Prabowo dalam menegaskan perbaikan sistem bea cukai harus didukung dengan kebijakan yang kuat dan aksi nyata di lapangan. Pemberantasan rente impor dan penyelundupan adalah bagian dari upaya menciptakan iklim bisnis yang sehat, adil, dan berpihak pada kepentingan rakyat banyak. Reformasi sistem bea cukai tidak hanya akan meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga melindungi industri lokal dari persaingan tidak sehat.
Namun, reformasi ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Diperlukan peran serta aktif dari masyarakat, pelaku usaha, dan penegak hukum agar sistem yang lebih transparan dan adil dapat terwujud. Dengan reformasi yang tepat dan penegakan hukum yang ketat, Indonesia dapat membangun perekonomian yang lebih kuat serta memberikan perlindungan bagi pengusaha dan masyarakat luas dari dampak negatif praktik ilegal tersebut. Harapan kita semua adalah agar pemerintah benar-benar serius dalam mewujudkan sistem perdagangan yang lebih bersih, transparan, dan berkeadilan untuk semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI