Mohon tunggu...
Yudaningsih
Yudaningsih Mohon Tunggu... Pemerhati Bidang Sosial Budaya, Pendidikan, Politik dan Keterbukaan Informasi Publik

Akademisi dan aktivis keterbukaan informasi publik. Tenaga Ahli Komisi Informasi (KI) Prov Jabar, mantan Komisioner KPU Kab Bandung dan KI Prov Jabar. Alumni IAIN Bandung dan S2 IKom Unpad ini juga seorang mediator bersertifikat, legal drafter dan penulis di media lokal dan nasional. Aktif di ICMI, Muhammadiyah, dan 'Aisyiyah Jabar. Aktifis Persma "Suaka" 1993-1999. Kini sedang menempuh S3 SAA Prodi Media dan Agama di UIN SGD Bandung. Menulis sebagai bentuk advokasi literasi kritis terhadap amnesia sosial, kontrol publik, dan komitmen terhadap transparansi, partisipasi publik, dan demokrasi yang substantif.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dilema Penulis di Kompasiana: Antara Semangat Berkarya dan Batasan Platform

16 Maret 2025   11:30 Diperbarui: 16 Maret 2025   06:45 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumbver: https://www.kompasiana.com/

Menulis di platform blog seperti Kompasiana memang memberikan ruang berekspresi yang luas bagi para penulis, terutama mereka yang ingin berbagi cerita, opini, dan pengalaman. Namun, tak jarang semangat berbagi ini harus berhadapan dengan batasan yang ditetapkan oleh platform. Hal ini dialami oleh penulis sendiri yang baru-baru ini mendapat peringatan dari Kompasiana atas postingan yang dianggap mengandung unsur promosi.

Pada 6 Maret 2025, penulis membagikan pengalaman di rubrik Diari Ramadhan. Beberap menit sudah tayang, penulis menerima peringatan dari Kompasiana atas artikel yang berjudul "Duel Sengit di Pasar Takjil! Siapa Cepat, Dia Dapat" https://ramadan.kompasiana.com/yudaningsih/67c8e4a6c925c47a6a485d02/duel-sengit-di-pasar-takjil-siapa-cepat-dia-dapat. Artikel tersebut dinilai mengandung unsur promosi karena terdapat elemen yang mengarahkan pembaca pada transaksi jual beli. Padahal, niat awalnya hanya ingin berbagi pengalaman kuliner di kawasan KPAD. Alhamdulilah teguran dari admin Kompasiana tidak menghalangi tulisan tersebut tetap tayang, tentunya setelah admin menghapus banner yang dinilai promosi tersebut. Bersyukurnya juga saat artikel ini dibuat, pembaca sudah tembus 1037 orang.

Ketidaksengajaan yang Berujung Teguran

Dalam percakapannya dengan sesama penulis, Kak Andriyanto, Penulis mengaku tidak sengaja melanggar aturan karena terlalu bersemangat menulis tanpa membaca ketentuan secara rinci. Penulis sempat khawatir jika peringatan ini akan berdampak pada reputasi sebagai penulis di Kompasiana. Namun, Kak Andriyanto meyakinkan penulis bahwa peringatan ini bukanlah pelanggaran berat. "Kalau kita benar-benar melanggar, biasanya artikel langsung tidak akan ditayangkan," jelasnya.


Kekhawatiran Penulis pun sedikit mereda setelah mengetahui bahwa artikel tersebut tetap berhasil tayang. Hanya saja, gambar banner yang dianggap bermuatan promosi telah dihapus oleh admin Kompasiana. "Saya sempat deg-degan, takut mempengaruhi reputasi juga. Dengar kabar kalau melanggar sampai diblokir, tidak bisa lagi menulis di Kompasiana," ungkap penulis kepada Kak Andriyanto melalui laman chat.

Ketentuan yang Perlu Diperhatikan

Peringatan yang diberikan oleh Kompasiana menjadi pembelajaran bagi para penulis agar lebih teliti dalam memahami aturan platform. Setiap platform blogging tentu memiliki kebijakan yang harus dipatuhi. Dalam kasus Kompasiana, konten yang mengandung unsur promosi, baik dalam teks, gambar, maupun video, dapat dikenai peringatan atau bahkan dihapus.

Seperti yang dijelaskan oleh Kak Andriyanto, tidak semua peringatan berarti pelanggaran berat. "Tenang saja, semua ada penyelesaiannya. Yang penting tetap semangat dalam berkarya," ujarnya.

Alternatif Platform untuk Berkarya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun