Mohon tunggu...
Yuda AriSetiawan
Yuda AriSetiawan Mohon Tunggu... Freelancer desainer grafis

saya merupakan seorang Freelancer yang memiliki pekerjaan sebai desainer grafis dan memiliki hobi menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisa Rencana Penarikan Pasukan Unifil Pada Tahun 2027 Dan Kemungkinan Meluasnya Serangan Israel Di Lebanon

30 September 2025   19:00 Diperbarui: 30 September 2025   19:00 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasukan Unifil di Lebanon. Sumber : Edited Photoshop

                     Dilansir dari beberapa sumber, PBB berencana menarik kontingen satgas Unifil dari Lebanon tahun 2027 mendatang. Hal ini tentu memunculkan berbagai spekulasi dan pertanyaan diantaranya adalah kemungkinan meluasnya serangan Israel ke berbagai wilayah di Timur Tengah khususnya ke wilayah Lebanon. Terlebih pada tanggal 10 September 2025 Israel terkonfirmasi melakukan serangan ke 6 negara berbeda dalam waktu 72 jam. Negara-negara tersebut yaitu : Palestina (Gaza), Lebanon, Yaman, Suriah, Qatar dan Tunisia. Hal ini tentu sangat mengejutkan terlebih pada serangan terhadap Qatar mengingat di Qatar terdapat pangkalan militer AS dan Qatar merupakan negara non anggota NATO yang menjadi mitra strategis pakta pertahanan NATO di Timur Tengah. Sehingga dalam pemahaman singkat Qatar seharusnya "Aman" dari serangan Israel karena kedua negara tersebut dekat dengan AS. Akan tetapi Israel tetap melakukan serangan ke Qatar dengan dalih menyerang anggota politisi Hamas yang berada di negara tersebut. Kemudian dalam tahun yang sama pada bulan Juni 2025 Israel menyerang Iran dengan dalih menghancurkan fasilitas nuklir dan militer Iran. Serangan Israel di Iran juga menewaskan beberapa pejabat tinggi militer Iran.

          Kembali ke fokus utama yaitu Lebanon, negara ini menjadi sasaran militer Israel sejak dari tahun 2024 kemarin. Beberapa serangan yang terkenal adalah peristiwa "Bom Pager" dimana Israel melakukan serangan siber ke Lebanon dengan meledakkan pager yang ada di Lebanon. Israel terutama Mossad bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kemudian Israel juga melakukan serangan terhadap gedung yang disinyalir sebagai tempat bersembunyinya pemimpin Hezbullah yaitu Hasan Nasrallah. Dalam serangan udara Israel tersebut Hasan Nasrallah tewas. Dan saat pemakamannya, angkatan udara Israel melakukan provokasi dengan menerbangkan pesawat di atas langit Lebanon dan melintas tepat di kerumunan masa yang sedang melakukan prosesi pemakaman Hasan Nasrallah.

          Serangan militer Israel di wilayah Lebanon juga menimpa pasukan PBB atau kontingen Unifil asal Indonesia di Lebanon. Dimana pada tanggal 11 Oktober 2024, dua personel pasukan Unifil Indonesia yang sedang berjaga di pos mengalami luka-luka setelah tank Israel menembak pos tersebut. Hal ini tentu menjadi perhatian serius karena Israel telah berani menyerang pasukan PBB yang sedang bertugas. Hal itu tentu merupakan pelanggaran fatal terhadap Konvensi Jenewa serta termasuk dalam kejahatan perang. Akan tetapi Israel tetap tidak mempedulikan kecaman internasional yang datang dan terus melakukan serangan ke wilayah Lebanon hingga saat ini.

          Dari peristiwa tersebut jika dikaitkan dengan penarikan mundur pasukan Unifil yang akan mulai dilaksanakan pada tahun 2027 kita dapat memastikan serangan Israel ke wilayah Lebanon akan semakin agresif. Selain dari ketiadaan pasukan PBB di wilayah Lebanon, hingga saat ini militer Lebanon masih terlalu lemah jika dibandingkan dengan militer Israel. Terlebih lagi Israel memiliki alasan untuk menyerang wilayah Lebanon dengan dalih memusnahkan militan Hezbullah yang merupakan kepanjangan tangan atau proxy Iran serta dinilai membahayakan warga maupun wilayah Israel. Diluar itu, pasukan Israel juga kemungkinan akan lebih leluasa menyerang wilayah lain seperti Suriah. Terlepas dari perbedaan ideologi Israel dengan negara-negara Arab, kawasan Laut Mediterania merupakan wilayah strategis. Wilayah tersebut dapat dijadikan "Gerbang Masuk" dari wilayah Benua Eropa dan Afrika ke kawasan Timur Tengah. Selain itu wilayah Mediterania juga kaya akan sumber daya alam.

          Israel juga memiliki kepentingan lain yaitu memperluas wilayah yang dimilikinya. Karena dengan adanya pertambahan jumlah penduduk, sudah tentu Israel membutuhkan wilayah lebih luas yang dapat digunakan untuk pemukiman maupun lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan. Untuk itu penarikan personel Unifil yang rencana dilakukan mulai tahun 2027 harus diwaspadai oleh negara-negara Arab terutama di wilayah Mediterania karena kemungkinan meningkatnya ekskalasi serangan Israel ke wilayah tersebut di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun