Secara umum, tempat ibadah merupakan salah satu bangunan suci yang digunakan oleh para umatnya untuk memanjatkan doa kepada Tuhan sesuai agama dan keyakinan masing masing. Bukan hanya sebagai tempat sembahyang atau berdoa, tetapi juga tempat dimana para pemimpin agama memberikan nasihat baik kepada para umatnya. Tempat ibadah juga bisa digunakan sebagai kegiatan di luar sembahyang seperti bantuan sosial maupun kegiatan ulang tahun tempat ibadah seperti kelenteng selama tidak melanggar aturan agama. Sayangnya, di Kota Jambi masih ada tempat ibadah yang sengaja melakukan kegiatan rutin yang hanya digunakan untuk kepentingan pribadi. Salah satunya kelenteng Ben Shan Bio yang beralamat di Jalan Fatahilah Kelurahan Rajawali Kota Jambi.
Banyak sekali masyarakat Kota Jambi sering mengkritik tempat ibadah ini karena sengaja melakukan aktivitas yang melebihi batas kewajaran. Setiap hari Senin, Rabu dan Jumat dari jam 5.30 pagi kelenteng Ben Shan Bio itu sengaja menerima lansia cina untuk kegiatan senam. Meskipun bermanfaat, tetapi banyak masyarakat yang resah karena kegiatan hal seperti ini yang sengaja dilakukan 3x seminggu malah seenaknya untuk kepentingan pribadi. Beberapa masyarakat sering melintas dan sambil melihat disana kalau setiap jam 7 pagi di hari Senin, Rabu dan Jumat, para lansia disana hanya duduk disana sambil memutar musik noj sembahyang kencang kencang tanpa adanya kegiatan apapun. Bahkan setelah jam 7.30 pagi di hari Senin, Rabu dan Jumat, ada masyarakat yang mengaku sering melintas sambil melihat disana kalau para lansia itu juga hanya duduk sambil memutar musik non sembahyang kencang kencang. Ini namanya sengaja disalahgunakan. Ada salah satu masyarakat yang mengaku merupakan pengemudi transportasi online mengatakan jika setiap hari Senin, Rabu dan Jumat, dia sering melihat sambil menunggu penumpang orderan di sekitar sana jika kegiatan senam di kelenteng Ben Shan Bio itu biasanya sudah selesai sekitar sebelum jam 7 pagi dan para lansia itu sudah bubar, tetapi ada sebagian lansia yang sengaja tidak mau bubar dan hanya ingin memutar musik non sembahyang kencang kencang seenaknya sampai sesuka hati. Padahal pengemudi transportasi online itu mengaku itu namanya pelanggaran. Tapi anehnya, Walikota Jambi tidak peduli dengan hal ini, apalagi setiap Idul Fitri dan Idul Adha juga sengaja melakukan hal seperti ini sampai ada saksi matanya. Bahkan banyak masyarakat yang menyoroti kalau hanya masalah begini saja, para pengurus kelenteng Ben Shan Bio Kota Jambi sudah kurang ajar karena berani lempar batu ke kaca jendela rumah penghuni yang protes hanya karena masalah seperti ini saat pertengahan bulan Juli 2023. Padahal sudah jelas mereka yang salah, tapi masih saja keras kepala tidak mau mengaku dirinya yang salah dan tidak ada tanggungjawab perusakan rumah orang.Â
Seharusnya Pemerintah Pusat atau Kementerian Agama menindaktegas Walikota Jambi yang tidak mau bertanggungjawab atas hal seperti ini karena Walikota Jambi selalu seenaknya lebih mementingkan masyarakat lain daripada hal seperti ini. Apalagi sejak tanggal 3 September 2025 lalu sampai tadi pagi, kelenteng Ben Shan Bio Kota Jambi sudah menyalahgunakan tempat ibadah untuk kepentingan pribadi seperti memutar musik non sembahyang kencang kencang setelah senam tanpa adanya kegiatan apapun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI