Langkah pertama adalah memastikan legalitas usaha dengan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan dokumen lain yang diperlukan.
Selain itu, kualitas sabut kelapa harus memenuhi standar internasional, seperti kadar air rendah, bebas dari kontaminasi, dan ukuran serat yang seragam. Untuk produk cocopeat, kadar garam harus sesuai dengan standar negara tujuan.Â
Proses sertifikasi juga penting, seperti Phytosanitary Certificate dan Surat Keterangan Asal (SKA), yang menjadi persyaratan utama dalam perdagangan internasional.Dari segi logistik, eksportir harus memahami prosedur bea cukai, metode pengiriman, dan regulasi negara tujuan. Setiap negara memiliki kebijakan impor yang berbeda, termasuk tarif bea masuk dan standar lingkungan.Â
Oleh karena itu, riset pasar menjadi langkah penting dalam menentukan strategi ekspor yang tepat.Keberhasilan dalam ekspor sabut kelapa tidak hanya bergantung pada kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga pada strategi pemasaran dan pengelolaan hubungan dengan pembeli.Â
Digital marketing, partisipasi dalam pameran dagang, serta menjaga konsistensi kualitas akan meningkatkan daya saing di pasar global. Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, ekspor sabut kelapa dapat menjadi bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI