Mohon tunggu...
Humaniora

Ketenaran Ngelem di Kalangan Remaja dan Anak-Anak

24 November 2015   20:55 Diperbarui: 24 November 2015   21:05 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

NGELEM. Kebiasaan baru anak kota? Apa itu ngelem? Mungkin bagi orang awam adalah memakai lem untuk melekatkan sesuatu seperti fungsi lem pada umumnya. Salah!! “ngelem” yang dimaksudkan yaitu menghirup uap lem atau zat lain sejenisnya dengan maksud untuk mendapatkan sesnsasi mabuk. Apasih alasan mereka ngisap-ngisap lem? Biasanya ngelem terjadi karena faktor ekonomi keluarga di bawah kemiskinan atau kenakalan remaja semata. Kebiasaan ngelem ini umumnya terkenal pada anak-anak jalanan di wilayah negara berkembang yang pada awalnya mereka mencoba mengendus lem dari mainan rakitan atau sejenisnya, kemudian mereka menemukan bahwa ngelem dapat memberikan efek euforia dan kegembiraan. Yang dapat membantu mereka memenuhi keinginannya untuk melupakan masa kanak-kanak mereka yang kurang bahagia.

Zat lain yang biasa digunakan dapat berupa bensin, pernis, aseton, pengencer cat, tip-ex, semprotan, maupun freon. Inhalen(yang sering disebut anak jalanan “ngelem”) merupakan senyawa organik berupa gas dan pelarut yang mudah menguap yang terkandung didalam zat-zat tersebut. Berbeda dengan jenis narkoba lain, lem sangat mudah didapatkan serta harganya yang relatif murah. Banyak cara yang mereka lakukan demi mencapai keinginan mereka ini. Salah satunya mendapatkan aroma dari zat yang biasa dihirup dengan menumpahkan cairan tersebut ke permukaan sebuah kain lap, kertas atau kantong plastik.

Yang menjadi tanda tanya besar disini yaitu dimanakah peran orang tua para pelaku ngelem sebagai orang yang seharusnya senantiasa membimbing dan memberikan pengajaran? Secara umum, di masa seperti inilah orang tua menjadi pengaruh terbesar bagi anak-anak seperti ini. Ketika orang tua lebih peka dan memberi hak anak sepenuhnya maka sangat kecil kemungkinan anak tersebut akan terjerumus dalam kebiasaan ini, dan sebaliknya ketika orang tua tidak memberikan perhatian lebih kepada anaknya karena kesibukannya masing-masing atau bahkan pada titik tertinggi yaitu anak dalam keadaan brokenhome dan yatim, maka akan membuka peluang besar untuk terpengaruh pergaulan bebas.

Ngelem pada akhirnya akan memicu keinginan si anak untuk mencoba hal baru yang menurut mereka lebih menantang, seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau Narkoba. Efek yang ditimbulkan dari kebiasaan ini hampir mirip dengan jenis narkoba yang lain yakni menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang serta rasa tenang sesaat.

Dalam buku Adhesives Technology Handbook dikatakan bahwa pelarut yang umum digunakan industry lem yaitu Toluene, Xylene, Methyl Ethil Ketone (MEK), Hexane, Meyhylene, Chloride, Trichloroethylene, Chloroflourcarbons. Dengan kandungan tersebut, ngelem dapat mengakibatkan rasa pusing, kehilangan keseimbangan tubuh, pergeseran otot, pengucapan kata-kata tidak jelas, kemunduran secara mental, halusinasi dan akhirnya, rasa kantuk yang dapat membawa si korban kepada kondisi koma dan gagal pernafasan, dan sampai pada efek tertinggi yaitu kematian mendadak.

Penanganan diarahkan kepada pemberian kegiatan menghirup zat-zat terlarang tersebut. Kegiatan ngelem biasanya memunculkan tanda-tanda seperti mata merah, terlihat seperti orang mabuk, bau mulut yang tak biasa, dan pengucapan kata-kata yang lambat. Memang sangat sulit untuk mendeteksi adanya kecanduan pada si anak namun ada baiknya para orang tua atau siapapun itu mampu mencegahnya dan bersikap waspada.

Kita sebagai orang-orang terpelajar dan merupakan generasi penerus bangsa harus menghindari perbuatan yang dapat merusak fisik dan mental ini. Selain itu kita juga harus mampu menarik orang-orang yang telah terjerumus agar mampu menghilangkan kebiasaan ngelem yang sedang tenar dikalangan remaja ini dan tidak mencobanya kembali. Sebagai masyarakat yang baik kita juga tidak boleh mengucilkan maupun memusuhi remaja atau anak yang terjerumus kebiasaan ini, orang-orang yang seperti inilah yang justrunya membutuhkan perhatian dan motivasi yang kuat dari orang-orang sekitarnya. Jadilah para orang-orang hebat yang memerangi hal-hal seperti ini dengan melakukan berbagai macam hal positif yang lebih bermanfaat.

Sumber:

https://yosefw.wordpress.com/2011/04/10/%E2%80%9Cngelem%E2%80%9D-enak-murah-tapi%E2%80%A6

https://mobilkeluargaidealterbaikindonesia99.blogspot.co.id/2011/02/zat-yang-terkandung-dalam-lem-aibon-dan.html?m=

https://www.hellodoctor.co.id/dampak-ngelem-dan-kaitannya-dengan-kecanduan-heroin-pada-anak-anak/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun