Mohon tunggu...
Dr. Yoyo S.S. M.A
Dr. Yoyo S.S. M.A Mohon Tunggu... ***writing is just a hobby***

Dosen; peneliti; suka bahasa asing; dan hobi bertani.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ignaz Goldziher: Orientalis Yahudi anti-Zionisme dan Pakar Bahasa Arab

11 Mei 2025   18:38 Diperbarui: 11 Mei 2025   18:38 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ignaz Goldziher (Sumber: AVT_Ignaz-Goldziher_1319.jpeg (193267)) 

Salah satu karya Goldziher yang sangat penting yaitu "On the History of Grammar among the Arabs," merupakan karya terjamahan dari bahasa Hungaria yang diterbitkan tahun 1877 dan baru diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1994. Karya tersebut merupakan karya agung Goldziher tentang historisitas gramatika Arab ditinjau dari aspek asal-usul kaidah, tokoh Nahwu, aliran madzhab Nahwu, variasi bahasa, dan pengaruh filsafat Yunani dan teologi terhadap konsep linguistic Arab. Karya ini merupakan serangkaian dari proyek besar Goldziher tentang studi Islam. Ia berupaya untuk melihat aspek historis Islam dari sisi kebahasaan khususnya pada aspek gramatika Arab yang ia percayai berimplikasi besar terhadap konsep teologi dan metode fiqh dalam hukum Islam. Secara khusus, Goldziher sangat mengagumi kitab Muzhir karangan al-Suyuti. Melalui karya al-Suyuti inilah yang telah mendorongnya untuk menulis tentang gramatika Arab dari aspek historisitasnya. Disebutkan bahwa Ignaz hampir tiap siang dan malam tidak pernah luput dari membaca kitab Muzhir!  

Sebagai refleksi atas kiprah akademik dan karya-karya intelektual dari Goldziher, pesan yang dapat kita petik bahwa legasi seorang intelektual hanya akan didapatkan melalui kerja keras dan juga keterbukaan diri untuk menjalin komunikasi dan dialog dengan orang lain agar mendapatkan insight baru. Ignaz menujukkan kepada kita pada sikap keterbukaan terhadap ilmu pengetahuan yang ia buktikan dengan dimilikinya jumlah korespondensi yang begitu massive. Selain itu, melalui profiling akademiknya, kita juga mempelajari bahwa tidak selalu system atau brirokrasi yang rumit akan menghambat keberhasilan seorang ilmuan, tetapi sekali lagi kesungguhan dan niat kuat itulah yang akan menghantarkan pada keberhasilan dan prestasi akademik di kemudian hari.

Ignaz merupakan representasi dari tokoh Orientalis Yahudi yang tidak setuju dengan gagasan Zionisme dengan terbentuknya negara Israel yang kita lihat sekarang. Baginya, bangsa Yahudi bisa hidup negara mana saja di mana mereka tinggal. Jika pandangan ini terus disebarkan maka mestinya konflik yang berkepanjangan antara Palestina dan Israel dapat diurai secara perlahan melalui dialog dan negosiasi untuk tercipatanya dua negara yang damai yaitu dengan terciptanya Palestina yang merdeka dan terlindunginya hak-hak sipil mereka.

Selanjutnya, masih dalam momentum peringatan hari bahasa Arab se-Dunia yang diperingati setiap tanggal 18 Desember. Maka semangat dan kegigihan Ignaz Goldziher dalam mengkaji bahasa Arab patut kita ambil pelajaran dan menjadi panutan bagi kita bersama. Ignaz meskipun seorang Orientalis Yahudi sangat mencintai bahasa Arab dan mengkaji tokoh-tokoh penting pendiri Nahwu Arab secara serius. Jika kita sebagai umat Islam saja tidak bisa dilepaskan dari bahasa Arab karena kitab pedoman kita adalah al-Qu'ran yang berbahasa Arab, maka semestinya kita merasa termotivasi untuk memelajari bahasa Arab setidaknya agar kita mampu membaca al-Qur'an dan memahami maknanya. Terlebih lagi kita berhadap akan lahir dari kalangan akademisi Indonesia pengkaji bahasa Arab yang mampu melahirkan karya-karya monumental dan sejajar seperti yang sudah ditulis oleh Goldziher. Harapan besar ini memang harus melibatkan berbagai elemen seperti tersedianya funding bagi peneliti untuk research ke luar negeri dan juga sabbatical leave bagi para peneliti untuk terlibat langsung dalam penelitian-penelitian yang bersifat etnografis sehingga melahirkan karya-karya ilmiah yang handal dan dapat dijadikan rujukan baik pada skala nasional maupun internasional. Amiin 

Tulisan saya ini sudah tayang di: https://ibtimes.id/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun