Mohon tunggu...
Nina
Nina Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Satu Anak

Ibu satu anak yang senang berpetualang keliling kota dan menulis cerita di andrewandme.blogspot.com. Join our dates at IG @DateWithDudu / #DateWithDudu. Sherlockian. ELF. My heart draws a dream.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Slow Down dan Minum Segelas Jahe

19 Januari 2022   15:58 Diperbarui: 19 Januari 2022   16:02 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernah dengar istilah "wake up and smell the coffee?" Well, itu saya di tahun kemarin. Workaholic karena baru dapat pekerjaan baru yang super menantang dan menyenangkan. 

Pokoknya, I live for my job and rutinitas yang segambreng. Yang menjadi sahabat terbaik saya, ya kopi hitam. Meskipun kalau dipikir-pikir, saking banyaknya saya ngopi, kafein sudah tidak ada efeknya haha.

Tahun 2022, mau punya resolusi sehat. Mau slow down, lebih menikmati hidup. Jadi sepertinya kopi harus dikurangi, diganti sama minuman lain yang sama menghangatkannya. Sama-sama bisa menemani saat buka laptop, duduk mengejar mimpi. Tapi kali ini mimpi blogging, bukan karir kantoran. 

Air putih menghilangkan dahaga sehari-hari, tapi saya lebih bisa menikmati minuman yang punya rasa tajam namun tidak manis. Makanya saya nempel sama kopi hitam, bukan karena butuh kafein, tapi karena bingung mau minum apa lagi. 

Masalahnya, kopi tidak selalu bisa diminum. Saat perut sedang tidak bersahabat, atau karena bosan saja dengan rasanya meskipun sudah mengganti jenis biji kopi dan cara menyeduhnya.

Untungnya, saya tinggal di Indonesia, di mana ada banyak alternatif minuman "bukan air putih" yang tidak manis dan punya rasa sama strong-nya dengan kopi hitam. 

Apalagi minuman-minuman ini biasanya terbuat dari bahan herbal yang juga baik untuk kesehatan. Jahe misalnya. Sebagai fans berat Wedang Ronde, seduhan jahe atau teh jahe jadi teman minum yang paling sering saya cari. Kedua setelah kopi. 

Saya lebih jarang minum jahe simply karena kopi lebih mudah ditemukan. Gerai kopi kekinian pasti punya kopi hitam, dan ada di setiap sudut jalan. 

Bahkan mini market saja sekarang punya kios kopinya sendiri. Nah, kalo jahe? Saya harus cari restoran dulu, atau penjual jahe dengan gerobak yang biasanya baru ditemukan di pinggiran kota. 

Kopi dan jahe ini seperti angel and demon. Ada beberapa karakteristik yang mirip, namun efeknya berbeda saat dikonsumsi. Baik jahe dan kopi sama-sama bermanfaat mengurangi nyeri otot karena olahraga. Kalau kopi punya kafein, Jahe mengandung gingerols yang bersifat anti-inflamasi yang berguna mengurangi pegal-pegal. 

Jahe juga mengandung banyak anti-oksidan dan sering diberikan sebagai remedy untuk mual dan perut kembung. Berkebalikan dengan kopi yang biasanya malah bikin kembung, dan mual kalo terlalu banyak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun