Mohon tunggu...
Yoyo
Yoyo Mohon Tunggu... Lorem ipsum dan lain-lain seperti seharusnya

Tour leader. Pengamat buku, kutu buku, penggila buku dan segala hal yang berbau buku.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Sebaiknya Memilih Sri Mulyani Sebagai Cawapres

27 Februari 2018   00:02 Diperbarui: 27 Februari 2018   01:02 1501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak lembaga riset yang sibuk mereka-reka siapa yang akan mendampingi Jokowi nanti sebagai cawapres di pilpres 2019. Mereka bahkan membuat beberapa simulasi dengan nama-nama yang muncul seperti, Jusuf Kalla, Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan, Puan Maharani, Kang Emil, Muhaimin Iskandar dan lain-lain. Dalam simulasi ini nama AHY tampil di posisi teratas baik sebagai cawapres Jokowi maupun cawapres Prabowo.

Beberapa orang memang menganjurkan Jokowi untuk memilih AHY dengan pertimbangan bahwa kursi di DPR nanti akan lebih banyak sehingga kebijakan-kebijakan yang diputuskan pemerintah seharusnya akan menjadi lebih lancar. Walalupun hal ini sama sekali bukan jaminan karena pengalaman ketika SBY menjadi presiden telah membuka mata kita bahwa partai yang berkoalisi dengan partai berkuasa pun tetap saja membangkang dan menantang seakan mereka partai oposisi.

Yang lainnya mengusulkan untuk memilih calon berlatar belakang santri dengan pertimbangan hal ini akan meredam gorengan issue PKI dan antek aseng. Sebagian lain mengusulkan untuk memilih dari kaum militer dengan harapan semua kerusuhan akan lebih mudah ditangani. Jadi siapa yang kira-kira akan dipilih oleh Jokowi? Ada banyak kemungkinan yang terjadi tapi semuanya sulit diprediksi karena Jokowi memang dikenal sebagai orang yang sangat pintar dalam berstrategi dan sekaligus unpredictable.

Namun seandainya saya ada di dalam tim sukses Jokowi, saya akan mengusulkan supaya Jokowi memilih Sri Mulyani sebagai Cawapresnya. Ada dua alasan kenapa saya megusulkan hal tersebut.

Pertama, sebagai individu, Jokowi itu sudah unggul sebagai calon wapres. Dia begitu dicintai oleh para pengikutnya dan dianggap sebagai orang yang bersih, jauh dari kebobrokan politik dan jauh dari strategi hina-dina yang menghalalkan cara-cara yang paling kotor.

Jika dia memilih AHY maka akan tersanderalah Jokowi pada Partai Demokrat. Akan ada banyak masalah yang akan mengganggu Jokowi dalam menjalankan pemerintahannya nanti.  Masalah terbesar adalahh AHY sebagai capres nanti menuntut peran lebih dalam roda pemerintahan. Hal itu bukan tidak mungkin terjadi karena obyektif dari Partai Demokrat adalah memang hendak mendudukkan AHY sebagai wapres dan selanjutnya tentu akan membuka peluang sebagai capres di 2024 nanti.

Harus diakui, Pak De memang membutuhkan dukungan politik dari partai lain dalam menjalankan pemerintahannya. Tapi itu nanti setelah dia berkuasa untuk kedua kalinya. Sekarang ini yang pertama harus dilakukan adalah memenangkan dulu pemilunya. Untuk sekedar memenangkan pemilu, Jokowi tidak membutuhkan siapa-siapa. Elektabilitasnya sudah tak terbendung. Sosoknya yang begitu dicintai pasti akan mengantarkannya kembali ke kursi kepresidenan, walaupun hanya kemenangan tipis. 

Kedua, Sri Mulyani bukan partisan. Artinya jika Jokowi memilh Sri Mulyani maka akan terbentuk persepsi bahwa presiden kita ini benar-benar fokus hendak membangun negeri ini. Dia tidak terpengaruh dengan intrik-intrik politik dari semua partai termasuk PDIP yang membesarkannya. Di samping itu, dengan memilih Sri Mulyani sebagai pendamping, pastinya Jokowi akan mendapat suara yang tidak sedikit dari kaum perempuan yang nota bene banyak juga yang tidak terlalu mengikuti perkembangan politik. Para perempuan bisa jadi akan memilih Sri Mulyani semata-mata karena alasan gender.

Perlu juga diingat bahwa Sri Mulyani adalah masyarakat internasional. Dia adalah salah satu tokoh yang berpengaruh di dunia ini apalagi dengan terpilihnya dia sebagai Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister in the World Award) dalam ajang World Goverment Summit di Dubai, Uni Emirat Arab. Artinya sebagai wakil presiden nanti dukungan dari khalayak internasional akan membuat negeri kita menjadi lebih berwibawa secara image.

Saya sangat yakin duet Jokowi dan Sri Mulyani ini akan memenangkan pilpres nanti. Soal dukungan di DPR nanti bisa dilakukan kemudian. Jokowi pasti punya cara untuk menjinakkan DPR. Tentu masih segar di ingatan kita bagaimana perseteruan antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) yang begitu pelik pun dapat diselesaikan dengan baik oleh Jokowi.

Sayangnya ada masalah sepele tapi berpotensi mengganggu Jokowi dalam mengikuti pilpres nanti.  Hal itu adalah jika Mbak Mega ngotot meminta Jokowi memilih Puan Maharani untuk mendampingi sebagai cawapres. Keinginan ini sebetulnya sangat bisa dimengerti, tentunya Mbak Mega ingin dinasti Soekarno tetap bisa  memegang tampuk pemerintahan ke depannya. Sayangnya, Puan masih belum pantas untuk dijadikan cawapres. Kehadirannya bisa jadi malah membuat pendukung Jokowi mundur karena kecewa pada pilihannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun