Di sepanjang sungai ada banyak gedung-gedung yang memiliki sejarah luar biasa. Dan saat menyusuri Sungai Seine, ada cukup banyak jembatan yang menyimpan cerita menarik. Saya mencoba menerangkan dan membagi pengetahuan tentang semua itu, tapi lagi-lagi tidak ada satu pun yang peduli.
Menjelang magrib, group saya sudah siap di dalam bus, kecuali Ibu Ratna dan temannya.
"Bapak-bapak dan ibu-ibu, kita kembali ke hotel. Tapi kita tidak punya waktu banyak, jadi silakan Bapak-bapak dan Ibu-mandi lalu langsung berkumpul di lobby," kata saya pada semua orang.
"Apa acara kita malam ini, Ci Yoyo?" tanya Ibu Maria yang berasal dari Surabaya.
"Dari hotel kita langsung menuju restoran. Kita menikmati makan malam khas Perancis dari soup escargot lengkap dengan wine dari Bordeaux. Â Setelah itu kita kembali ke menara Eiffel lagi."
"Loh, ngapain ke Eiffel lagi? Masa kita dua kali ke tempat yang sama?" tanya yang lain.
"Menara Eiffel di waktu malam jauh lebih indah dari siang hari. Karena dari bawah sampai ke puncaknya dibalut dengan lampu berwarna-warni. Kita bisa berfoto-foto lagi di sana," jawab saya.
"Ooooh..." Semua langsung berbicara satu sama lain mendiskusikan usul saya.
"Silakan didiskusikan dulu," kata saya, "kalau semua berkeberatan, saya bisa mencari obyek lain yang menarik."
 "Yoyo!!!!" Sekonyong-konyong suara Ibu Pemarah terdengar.
"Ya Ibu? Ibu dari mana kok bisa terlambat?" tanya saya dengan suara ramah.