Mohon tunggu...
Yosafat Anditya Wiryawan
Yosafat Anditya Wiryawan Mohon Tunggu... Penulis - better than yesterday

alexanderyosafat.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Energi Baik yang Memberikan Bukti Nyata

15 Agustus 2018   17:03 Diperbarui: 15 Agustus 2018   17:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : http://www.digitalmarket.asia

Manusia hidup di dunia tentunya memiliki aktivitas atau kegiatan yang beraneka ragam, dan di dalam aktivitas manusia yang padat tersebut pastilah membutuhkan energi yang melimpah. Energi dapat berasal dari mana saja, dan energi bisa berupa apa saja. Tidak hanya lewat makanan maupun minumam yang kita santap setiap harinya, energi juga bisa berasal dari ucapan, dorongan, senyum, motivasi dan sebagainya.

Untuk dapat berkarya serta berinovasi di dalam hidupnya, manusia juga membutuhkan energi baik dari lingkungan sekitarnya. Senyum, dukungan moral, sosok inspiratif, akses transportasi yang memadai, atau pendidikan yang layak, adalah contoh kecil energi baik yang menjadi "bahan bakar" bagi seseorang untuk menjadi pribadi yang bernilai dan berkualitas baik. Kelak, energi baik yang Ia dapatkan dapat berdampak positif bagi orang lain. 

Begitu seterusnya hingga tercipta masyarakat yang saling sokong dan produktif. Salah satu sumber yang dapat dijadikan sebagai penghasil energi adalah PENGALAMAN.

Manusia tentunya memiliki pengalaman, terlebih lagi yang sudah hidup puluhan tahun, tentu akan ada segudang pengalaman yang membentuk dirinya menjadi seperti sekarang ini. Baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang menyedihkan, ada nilai-nilai yang dapat kita petik dari kedua pengalaman tersebut, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Secara tidak sadar kita mendapatkan energi lebih dari pengalaman yang sudah kita lalui sampai dengan saat ini, kita tumbuh dan berkembang bukan hanya soal fisik, tetapi pikiran, mental dan sikap kita pun turut mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

"Pengalaman adalah guru terbaik." Kita tentu sudah sering mendengar pepatah tersebut. Kita harus selalu belajar dari pengalaman kita. Ada dua hal yang mendorong kita untuk terus belajar dari pengalaman-pengalaman kita, yaitu:

  1. Menghindarkan Diri dari Kesalahan yang Pernah Kita Lakukan di Masa Lampau, Supaya Kita Tidak Mengulanginya Lagi di Masa Depan.

Dengan pengalaman yang telah kita lalui, tentu akan menguntungkan bagi kita jika suatu hari nanti kita mendapatkan suatu kondisi serupa, tetapi hasilnya tentu akan berbeda jika kita sudah berpengalaman. "Pengalaman menjadi suatu energi yang tak terlihat, tapi memberikan bukti nyata." Dengan pengalaman kita bisa menghindarkan diri kita untuk mengulangi kejadian serupa di masa lalu yang tidak menyenangkan. 

Dengan pengalaman yang kita miliki itu pula kita dapat men-sharingkannya dengan orang lain agar tak mengalami kejadian seperti yang kita alami di masa lampau. Pengalaman menjelma menjadi sebuah energi baik untuk kehidupan kita agar kita tidak hanya menghindari kesalahan yang sama, tetapi juga dapat membagikan pengalaman tersebut agar orang lain tidak terjerumus ke lubang yang sama dengan kita dahulu.

  1. Sarana Untuk Terus Tumbuh dan Berkembang yang Paling Ampuh Bagi Manusia.

Dengan pengalaman tentu manusia akan terus tumbuh dan berkembang terutama dalam hal mental, sikap dan pola pikir. Kita menjadi lebih dewasa dan bijak dalam mengambil sebuah keputusan. Kita lebih melihat apa yang menjadi kebutuhan bukan apa yang menjadi keinginan. Kita lebih dapat mengutamakan tujuan bersama daripada tujuan pribadi. Pengalaman memang sangat berharga, untuk itu manusia yang berpengalaman sangat mahal harganya dan itu tidak dapat dibeli oleh apapun juga.

Banyak orang yang telah berhasil karena mereka belajar dari pengalaman-pengalaman yang telah mereka lalui. Kebanyakan dari mereka mengalami pengalaman yang pahit dan menyedihkan. Namun sekarang mereka telah sukses membangun kehidupan dari setiap bongkahan pengalaman pahit. Di sisi lain banyak juga orang yang hancur karena pengalaman pahit mereka. Mereka stress, frustasi, bahkan depresi, mengalami emosi yang sedemikian melonjak karena pengalaman-pengalaman pahit mereka.

"Pengalaman bukan apa yang terjadi pada Anda, melainkan apa yang Anda lakukan atas apa yang terjadi pada Anda." Aldous Huxley

Inilah faktor pertama yang menyebabkan perbedaan hasil dari sebuah pengalaman yang sama. Apa yang Aldous Huxley katakan memang benar. Sebagai contoh, misalkan ada dua orang anak, si A dan si B. Mereka adalah teman satu kelas. Kedua anak itu sama-sama malas. 

Mereka sering dimarahi oleh guru mereka karena mendapatkan nilai jelek. Si A dan si B pasti mempunyai cara tersendiri untuk membuat gurunya berhenti memarahi mereka berdua. Si A mengambil tindakan dengan cara belajar lebih giat. Sementara si B mengambil tindakan dengan semakin malas, sampai akhirnya Pak Guru malas memarahinya.

Dari sini kita sudah melihat hasilnya, kan? Jelas si A akan lebih sukses dibandingkan si B. Inilah sisi unik manusia. Manusia mempunyai cara atau tindakan yang berbeda-beda dalam menyikapi suatu hal, dan hasil yang diterimanya kelak adalah buah dari sikap atau tindakan yang diambil oleh orang tersebut dalam menyikapi suatu permasalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun