Pasar keuangan global kini semakin peka terhadap praktik greenwashing. Investor dan lembaga keuangan menerapkan standar yang lebih ketat dalam menilai komitmen keberlanjutan perusahaan. Mereka tidak lagi hanya melihat janji, tetapi track record dan konsistensi implementasi.
Penutup: Saatnya Aksi Nyata, Bukan Sekadar Narasi
Transisi energi adalah kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. Namun, transisi yang kredibel memerlukan komitmen nyata, bukan sekadar kampanye marketing berlabel hijau.
Adaro, sebagai salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia, memiliki tanggung jawab besar untuk menunjukkan kepemimpinan dalam transisi energi. Sayangnya, strategi komunikasi mereka saat ini justru memperlemah upaya transisi energi secara keseluruhan dengan menciptakan kebingungan dan skeptisisme publik.
Masyarakat, investor, dan regulator perlu terus mengawasi dan menuntut transparansi dari korporasi. Hanya dengan tekanan yang konsisten, perusahaan akan terdorong untuk melakukan transformasi yang sesungguhnya, bukan sekadar transformasi narasi.
Pada akhirnya, lingkungan tidak mengenal greenwashing. Emisi karbon tetaplah emisi karbon, tidak peduli bagaimana perusahaan mengemas komunikasinya. Saatnya untuk aksi nyata, bukan lagi sekadar janji hijau di atas kertas.
Artikel ini ditulis berdasarkan riset mendalam terhadap laporan media, pernyataan perusahaan, dan data dari berbagai LSM terkait praktik komunikasi lingkungan PT Adaro Energy Indonesia Tbk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI