Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool dan Titik Bingung Bernama Florian Wirtz

3 Oktober 2025   15:19 Diperbarui: 3 Oktober 2025   15:19 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mencatat awal impresif sejak pertengahan bulan Agustus sampai akhir bulan September 2025, Liverpool tampak mulai limbung dengan mencatat kekalahan beruntun atas Crystal Palace (1-2) di Liga Inggris, dan Galatasaray (0-1) di Liga Champions. Di balik dua kekalahan itu, terselip satu kebingungan yang terlihat pada sosok Florian Wirtz.

Datang dengan status pemain termahal klub (sebelum akhirnya dipecahkan Alexander Isak di penghujung bursa transfer yang sama) ditambah prestasi pemain terbaik liga dan peraih gelar juara Bundesliga Jerman bersama Bayer Leverkusen, harapan pada Wirtz terlihat begitu tinggi.

Harapan itu setidaknya terlihat dari keberanian The Kop menggelontorkan biaya 100 juta pounds plus bonus performa. Untuk ukuran pemain yang baru berusia 22 tahun, angka ini terbilang fantastis.

Jika melihat gaya mainnya yang dinamis dan kreatif, ditambah rekam jejak pernah bangkit setelah mengalami cedera lutut parah di tahun 2022, banderol tiga digit terlihat masuk akal. Ada sepaket keterampilan teknis, mental baja, dan kinerja yang sudah teruji di salah satu liga terbaik Eropa.

Tapi, dari proses yang sejauh ini berjalan, gelandang serang bernomor punggung 7 ini justru menghadirkan sebuah kebingungan di Liverpool. Setelah mencatat assist dan tampil impresif di Community Shield, ia belum benar-benar menemukan lagi sentuhan kreatif, yang membuatnya bersinar terang di Bundesliga Jerman.

Pemain Timnas Jerman ini bahkan masih kalah kreatif dengan Ryan Gravenberch dan Dominik Szoboszlai, yang mulai terbiasa memberi umpan-umpan kejutan, bahkan mencetak gol. Padahal, Szoboszlai kadang diplot sebagai bek kanan dadakan, sementara Gravenberch juga mulai diplot sebagai bek tengah dadakan, terutama jika Ibrahima Konate ditarik keluar.

Kebingungan yang dihadirkan pemain kelahiran tahun 2003 ini semakin lengkap, karena meski punya daya jelajah dan kemampuan membagi bola cukup oke, ia belum cukup mampu membongkar barikade pertahanan tim lawan. Inilah yang membuat Liverpool kerap buntu saat menghadapi lawan yang bermain disiplin.

Dalam sejumlah kesempatan, Wirtz juga kerap kehilangan momentum, karena belum berani lebih "egois" saat situasi memungkinkan. Sisi bingung ini lalu menjadi titik rawan yang mampu diekspos, dan akan menjadi sasaran empuk di pertandingan-pertandingan berikutnya.

Mungkin, jebolan akademi FC Koln ini masih dalam fase adaptasi, karena sistem permainan tim dan karakteristik liga yang berbeda dari sebelumnya. Tapi, jika proses adaptasi ini justru menciptakan titik lemah baru, jelas ada yang salah.

Setelah sebelumnya dibayangi masalah cedera lutut Giovanni Leoni di posisi bek tengah, ditambah cedera otot Alisson pascalaga versus Galatasaray, situasi membingungkan terkait performa Florian Wirtz menjadi satu PR  baru di Anfield. Jika titik bingung ini tidak bisa segera diatasi, mungkin ini akan jadi musim yang sulit buat Liverpool.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun