Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ada Apa dengan Label AU?

24 September 2025   00:37 Diperbarui: 24 September 2025   00:37 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Sebagai seorang Kompasianer, saya termasuk penganut aliran "bodo amat" soal label. Entah "Pilihan", "Headline" (kini Artikel Utama), "Featured" (waktu masih ada) atau bahkan "Infinite". Itu sepenuhnya ranah admin.

Sikap "bodo amat" ini pada awalnya datang dari situasi saat tulisan pertama saya tayang di Kompasiana. Sebagai orang daerah yang awalnya iseng coba menulis di Kompasiana, saya hanya berpikir tulisan itu bisa tayang dengan selamat.

Karena waktu itu menulis hanya dengan mengandalkan ponsel Samsul Samsung bekas spek minimalis yang baterainya dalam keadaan "hamil" (tapi tidak beranak), saya bahkan tak berani meng-upload gambar di artikel. Tulisan gagal upload atau ditolak doi sistem adalah maut.

Jadi, ketika tulisan itu tayang dengan selamat, rasanya seperti lolos dari nilai merah dosen paling "killer" di kampus. Pada prosesnya, tulisan bertanggal 1 Desember 2016 itu lalu mendapat label "Pilihan" dan "Headline" (kini AU), lengkap dengan bonus gambar ilustrasi dan caption dari admin.

Pada perjalanannya, bahkan setelah 2000-an tulisan (termasuk artikel berlabel "Pilihan") dan ratusan AU kemudian, memori soal tulisan pertama itu masih melekat selengket rekaman memori cinta pertama. Ciye.

Pada awalnya, memori itu lebih banyak terpusat pada sensasi horor setelah artikel tayang. Saya masih ingat, seberapa seram rasa deg-degan itu, karena saya menulisnya begitu saja, tanpa pernah ikut kelas menulis artikel sama sekali, apalagi punya dasar ilmu yang cukup.

Sudah begitu, menulisnya di ponsel juga. Bukan di laptop seperti penulis normal. Tanpa perlu uji nyali di tempat horor, sensasi horornya semakin komplit, akibat efeh ledakan trio gegana, alias gelisah galau merana.

Situasinya benar-benar seperti lirik "Lagu Galau"-nya Al Ghazali

Mau bilang cinta tapi takut salah
Bilang tidak ya?
Bilang tidak ya?

Tapi, pengalaman serba pertama ini ternyata cukup menolong. Tidak ada sensasi pahit seperti yang kadang dikupas habis Kong Felix, Uda Merza, Omjay atau Kompasianer senior lain setajam silet. 

Sebagai Kompasianer yang pernah disebut "baru" oleh seorang Kompasianer senior, saya hanya perlu duduk manis di pojokan.

Kalau bisa dikejar, mungkin mereka akan sekalian menjitak label AU seperti Shinchan. Padahal, label ini tidak pernah main film "Kejarlah Daku Kau Kujitak".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun