Setelah mendatangkan Florian Wirtz, Milos Kerkez dan Jeremie Frimpong, Liverpool kembali menggebrak di bursa transfer musim panas 2025. Kali ini, giliran Hugo Ekitike yang didatangkan dari Eintracht Frankfurt (Jerman) dengan ongkos 67 juta pounds (tidak termasuk bonus performa).
Jika melihat pemberitaan di media soal rencana transfer Liverpool untuk pemain depan, nama Ekitike mungkin terlihat seperti rencana cadangan. Target utama yang digembar-gemborkan media adalah Alexander Isak, penyerang tajam milik Newcastle United asal Swedia.
Tapi, jika melihat lagi profil Ekitike secara umum, keputusan transfer Liverpool kali ini bukan satu rencana cadangan. Meski tak sementereng Isak, pemain kelahiran tahun 2002 ini punya tipikal permainan mirip Roberto Firmino, "false nine" legendaris The Kop.
Selain punya kecepatan di atas rata-rata, penyerang asal Prancis ini cukup cerdas dalam memanfaatkan celah di lini belakang lawan. Posturnya yang tinggi besar juga membuatnya mampu berperan efektif sebagai "target man" di lini depan.
Dari segi kebugaran, eks penyerang PSG ini juga punya catatan oke, karena jarang absen akibat cedera. Transfermarkt bahkan mencatat, Ekitike hanya dua kali absen membela Frankfurt sejak bergabung di paruh kedua musim 2023-2024, karena mengalami cedera otot ringan.
Situasi ini berbeda dengan Alexander Isak, yang meski sudah konsisten mencetak gol, ternyata punya sejumlah catatan cedera otot selama di Newcastle United. Meski belakangan semakin fit, The Magpies tetap memperlakukan eks pemain Borussia Dortmund ini dengan hati-hati.
Sepaket kelebihan Ekitike menjadi satu faktor kunci, dibalik laju Frankfurt, yang mampu finis di posisi tiga Bundesliga Jerman musim 2024-2025. Ia membentuk duet lini depan produktif bersama Omar Marmoush (Mesir) yang pada bursa transfer Januari 2025 pindah ke Manchester City.
Boleh dibilang, Liverpool mendatangkan Ekitike karena kebutuhan taktis tim, yang memang perlu penyegaran di lini depan.
Kebetulan, Darwin Nunez juga masih berada dalam rencana jual klub, walau sebelumnya gagal mencapai kata sepakat dengan Napoli.
Jadi, eks penyerang Reims ini bukan datang dengan harapan menjadi mesin gol, tapi sebagai satu bagian penting dalam kerangka sistem dan taktik Si Merah secara umum.
Dengan usianya yang masih 23 tahun, penyerang blasteran Prancis-Kamerun ini juga masih punya ruang lebih untuk berkembang. Liverpool sendiri memang sudah lama memantau Ekitike, dan menjadikannya target transfer realistis, bukan target transfer impian (yang tak harus didapat) seperti Alexander Isak.