Dalam beberapa tahun terakhir, PSSI cukup aktif berburu pemain diaspora Indonesia di luar negeri. Hasilnya, Timnas Indonesia mendapat pemain-pemain seperti Jay Idzes, Ole Romeny, dan Thom Haye.
Secara performa dan level permainan, kehadiran para pemain hasil binaan Eropa ini mampu menaikkan peringkat FIFA Tim Garuda, dan membuat tim yang selama bertahun-tahun jadi katak dalam tempurung di Asia Tenggara, mulai berani menatap level Asia.
Terbukti, setelah lolos ke fase gugur Piala Asia 2023, Timnas Indonesia menjadi tim Asia Tenggara pertama yang lolos ke putaran final Piala Asia 2027, dan babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Bisa dibilang, keberadaan pemain diaspora Indonesia di timnas senior mampu memotong gap kualitas, yang selama ini sulit dikejar. Tapi, ketika pendekatan serupa coba diterapkan di timnas kelompok umur, situasinya terlihat rumit.
Meski kedatangan pemain-pemain diaspora seperti Ivar Jenner, Justin Hubner, dan Rafael Struick mampu membawa Timnas Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U-23, dan babak akhir kualifikasi Olimpiade 2024, perkembangan karier mereka terlihat serba tidak pasti.
Ketidakpastian itu bahkan membayangi, meski mereka sudah punya caps di Timnas Indonesia senior.
Ivar Jenner bersiap menuju tahun terakhir kontraknya bersama Jong FC Utrecht (Belanda), Justin Hubner masih mencari klub baru setelah dilepas Wolverhampton Wanderers (Inggris) dan Rafael Struick mendarat di Dewa United, setelah kesulitan berkembang di Brisbane Roar (Australia).
Di Timnas U-23 generasi terkini, ada Jens Raven yang mendarat di Bali United. Pemain kelahiran tahun 2005 ini sebelumnya memperkuat FC Dordrecht (klub kasta kedua Liga Belanda) di level kelompok umur, dan SV Nootdorp di level amatir Liga Belanda.
Di satu sisi, keberadaan pemain diaspora Indonesia yang berusia muda, khususnya di timnas kelompok umur, bisa membantu regenerasi di timnas senior tetap berjalan. Dalam artian, ketika para pemain senior sudah saatnya pensiun, ada pengganti sepadan yang sudah siap.
Ekspektasinya berkata begitu, tapi realita justru lebih suka berkata lain. Tidak banyak pemain di timnas kelompok umur, yang bisa sampai ke timnas senior dengan selamat.