Bilbao, yang finis di posisi delapan besar fase liga, berhasil mengalahkan AS Roma (Italia) dan Glasgow Rangers (Skotlandia) untuk menantang Manchester United di semifinal.
Meski kurang diunggulkan, Nico Williams dkk tetap punya motivasi lebih, karena laga final akan dilangsungkan di Stadion San Mames, yang notabene merupakan kandang mereka sendiri. Mencapai final kompetisi antarklub Eropa, bermain, bahkan mengangkat trofi juga di kandang sendiri, tentu akan terasa spesial.
FK Bodo Glimt, yang diatas kertas paling tidak diunggulkan, sebenarnya sudah menciptakan satu dongeng era modern versi mereka sendiri. Inilah satu capaian terjauh klub dari kawasan Skadinavia, di kompetisi antarklub Eropa era modern.
Memulai di babak play-off sebelum akhirnya menantang Tottenham Hotspur di semifinal, tim asuhan Kjetil Knutsen mampu mengalahkan FC Twente (Belanda) yang diperkuat Mees Hilgers, bek Timnas Indonesia, Olympiacos (Yunani, juara UEFA Conference League musim 2023-2024) dan Lazio (Italia). Sebuah kisah perjalanan tim nonunggulan, yang bisa menjadi kisah epik, jika semuanya berjalan lancar.
Meski paradoksal, semifinal Liga Europa mampu menghadirkan satu situasi menarik, yang belakangan mulai kering di era sepak bola industri, yakni kehadiran tim-tim nonunggulan, yang bahkan mampu menumbangkan lawan lebih kuat.
Menarik dilihat, siapa yang pada akhirnya akan tersenyum paling akhir.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI