Beruntung, pada September 2019, kesempatan lain datang, saat Braga menunjuknya sebagai pelatih tim B. Peruntungan pelatih kelahiran Lisbon ini berlanjut, ketika klub menunjuknya sebagai pelatih tim utama di bulan Desember.
Disinilah kehebatan sang juru taktik mulai muncul ke permukaan. Di bawah arahannya, Minhotos berhasil menjuarai Taca de La Liga musim 2019-2020 dan lolos ke fase gugur Liga Europa.
Dampak positifnya di Braga sendiri terbilang instan, karena terjadi dalam kurun waktu sekitar dua bulan sejak bertugas. Uniknya, seperti di Tim B, karier kepelatihannya di tim utama Braga juga hanya berlangsung selama kurang lebih tiga bulan.
Tak lama setelah membawa Ricardo Horta cs juara Taca de La Liga, Sporting Lisbon memboyongnya sebagai pelatih pada bulan Maret 2020, dengan ongkos 10 juta euro.
Sepintas, keputusan manajemen Os Leoes ini terlihat sembrono, karena berani bayar mahal untuk mendatangkan seorang pelatih yang secara pengalaman masih setara "anak magang" di kompetisi kasta tertinggi Liga Portugal.
Tapi, perjalanan waktu membuktikan, ini adalah satu langkah cerdas. Meski secara finansial tak cukup kuat, Amorim mampu memoles Tim Singa menjadi satu tim tangguh.
Dengan pola andalan 3-4-3 dan strategi "pressing" ketat, tim yang antara lain bermaterikan pemain macam Joao Palhinha (kini di Fulham), Matheus Nunes (kini di Manchester City) dan Pedro Porro (kini di Tottenham Hotspur) mampu mengusik duopoli Benfica dan FC Porto di Primeira Liga Portugal.
Di musim 2020-2021, Sporting Lisbon dibawa sang pelatih muda mengawinkan titel Liga Portugal dan Taca de La Liga. Gelar liga ini menjadi yang pertama buat Sporting sejak 2002. Capaian ini sekaligus mengembalikan posisi tim masa muda Cristiano Ronaldo sebagai tim kuat di Portugal.
Kembalinya posisi Tim Hijau-Putih sebagai pesaing Porto dan Benfica di liga Portugal juga diikuti dengan performa menjanjikan di Eropa. Pada musim 2021-2022, Sporting mampu mencapai perdelapan final Liga Champions, dan lolos ke babak delapan besar Liga Europa musim 2022-2023, setelah pada prosesnya menyingkirkan Arsenal di babak adu penalti.
Pada musim 2023-2024, babak perdelapan final Liga Europa mampu digapai, meski akhirnya tersingkir di tangan Atalanta (Italia). Secara performa, ini terbilang menurun dibanding musim sebelumnya.
Tapi, dibalik penurunan ini, ada satu peningkatan performa cukup tajam di kompetisi domestik, karena Viktor Gyokeres dkk mampu mencapai final Taca de Portugal, semifinal Taca de La Liga, dan bersaing ketat dengan Benfica di pacuan juara liga. Dengan kata lain, ada peluang buat Sporting Lisbon meraih "Treble Winner" domestik.