Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kasus Kolombia 1986, Secuil Harapan untuk Indonesia

1 April 2023   21:50 Diperbarui: 1 April 2023   21:54 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maskot Piala Dunia 1986 di Kolombia, sebelum akhirnya mundur dan digantikan oleh Meksiko (Infobae.com)

Menyusul batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia, sorotan soal potensi sanksi FIFA belakangan mengemuka. Maklum, Indonesia dinilai kurang profesional, karena mengingkari komitmen dengan FIFA.

Meski tergolong kejadian tak biasa, ternyata kejadian semacam ini bukan pertama kalinya terjadi sepanjang sejarah. Sebelumnya, ini sempat terjadi juga di Kolombia, jelang Piala Dunia 1986.

Pada prosesnya, salah satu negara produsen kopi terkenal di dunia ini terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia  1986 pada tahun 1974. Tapi, dalam prosesnya, negara Amerika Selatan itu memutuskan mundur pada penghujung tahun 1982, menyusul naiknya gejolak keamanan dan ekonomi di sana.

Menyusul pencoretan Kolombia, FIFA lalu mengadakan pemilihan ulang yang dimenangkan Meksiko, yang pada Piala Dunia 2026 mendatang akan jadi tuan rumah Piala Dunia bersama Amerika Serikat dan Kanada.

Piala Dunia 1986 sendiri lalu banyak diingat sebagai momen emas seorang Diego Maradona, kala menginspirasi Timnas Argentina juara dunia. Satu momen yang baru bisa dicapai lagi tahun 2022, kala Argentina berjaya di Qatar berkat sinar terang Lionel Messi.

Pertanyaannya, apa Kolombia lalu disanksi FIFA karena batal jadi tuan rumah Piala Dunia 1986?

Baca juga: Terima Kasih, FIFA!

Ternyata tidak.

Los Cafeteros tetap bisa ikut kualifikasi Piala Dunia 1986 zona Conmebol, dan mencapai babak play-off, sebelum akhirnya kalah dari Paraguay yang lolos ke putaran final. 

Kolombia sendiri akhirnya baru mendapat kesempatan terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2011, dan turnamen ini berjalan lancar. 

Turnamen yang akhirnya dimenangkan Brasil ini mengorbitkan pemain bintang sekelas Philippe Coutinho, Oscar dan James Rodriguez.

Logo Piala Dunia U-20 2011 di Kolombia (FIFA.com)
Logo Piala Dunia U-20 2011 di Kolombia (FIFA.com)
Berangkat dari kasus Kolombia, yang kebetulan cukup mirip dengan yang terjadi di Indonesia, situasi serupa juga bisa saja dialami Indonesia. Boleh dibilang, kasus yang dialami Kolombia ini adalah satu amunisi untuk pertimbangan, meski sifatnya retrospektif.

Dari segi penyebab, meski ada pelanggaran soal komitmen, faktor diluar kendali federasi jadi faktor meringankan, karena termasuk kategori "force majeur", seperti halnya perang atau bencana alam.

Dari pengalaman yang sudah terjadi, FIFA baru menjatuhkan sanksi berat, jika ada intervensi langsung ke federasi, atau ada kesalahan serius yang dilakukan federasi. Di Indonesia, ini pernah terjadi pada tahun 2015, kala pemerintah membekukan PSSI.

Jadi, masih ada kesempatan untuk Indonesia lolos dari sanksi berat FIFA. Apalagi, Presiden Jokowi juga mendorong PSSI melakukan pembenahan di sepak bola nasional dan melobi FIFA.

Tentunya, semua hal yang bisa dilakukan akan coba diupayakan semaksimal mungkin, demi mencegah kerugian lebih besar. Dengan dukungan pemerintah dan kedekatan Erick Thohir (Ketum PSSI) dengan petinggi FIFA, harapan itu masih ada.

Tapi, kalaupun bisa lolos dari sanksi berat FIFA, seharusnya ini bisa jadi momentum perbaikan atau transformasi sepak bola nasional. Selebihnya, tinggal bagaimana ini bisa disadari atau tidak.

Kalau disadari, perbaikan dan kemajuan bisa menjadi satu realita, tapi kalau tidak, rasanya sepak bola nasional hanya akan berkutat pada berbagai kerumitan, sebelum akhirnya semakin ke belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun