Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Saat VAR Unjuk Gigi di Liga Inggris

6 September 2022   00:14 Diperbarui: 6 September 2022   21:42 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Wasit Michael Oliver menyaksikan tayangan ulang momen gol karena ada pemain yang berada pada posisi off-side sebelum gol tercipta. (PAUL ELLIS via KOMPAS.ID) 

Pekan keenam Liga Inggris musim 2022/2023 menghadirkan banyak cerita.  Mulai dari Derby Merseyside yang seru tapi tanpa gol, sampai kebangkitan Manchester United yang memutus catatan sempurna Arsenal.

Tapi, dari semua cerita yang hadir, sorotan muncul dari kinerja VAR, yang menganulir gol di lima pertandingan, yakni di Derby Merseyside, Chelsea vs West Ham, Spurs vs Fulham, Brighton vs Leicester City dan Manchester United vs Arsenal. 

Jika VAR adalah seorang pemain, dia sudah mencetak lima gol alias "quintrick" dalam sepekan.

Tapi, quintrick ini jadi sesuatu yang menyebalkan bagi tim yang golnya dianulir, karena mengganggu momentum positif tim. 

Pada laga Derby Merseyside misalnya, gol Connor Coady dianulir karena tinjauan VAR mendeteksi bagian tangan si pemain terjebak offside sangat tipis. Apa boleh buat, Everton tak jadi menang. 

Di London, juga dalam dua laga bertajuk Derby tim sekota, Chelsea hampir saja dipaksa bermain imbang 2-2 melawan West Ham, andai VAR tidak menganulir gol Jarrod Bowen. 

Mengenai kejadian ini, tinjauan VAR menilai Bowen lebih dulu melanggar Eduard Mendy sebelum menjebol gawang kiper asal Senegal itu.

Momen offside Connor Coady di Derby Merseyside (Talksport.com)
Momen offside Connor Coady di Derby Merseyside (Talksport.com)
Di sudut lain kota London, gol menit akhir Tottenham Hotspur yang dicetak Richarlison juga dianulir VAR, karena pada prosesnya terjadi offside. Apa boleh buat, Richarlison yang sudah terlanjur selebrasi harus mendapat kartu kuning akibat melepas jersey.

Beruntung, Spurs tetap meraih kemenangan 2-1 dari Fulham. Hasil ini sekaligus memperpanjang catatan belum pernah kalah tim asuhan Antonio Conte di liga. Selain mereka, tinggal Manchester City saja yang masih belum pernah kalah hingga pekan keenam.

Beralih ke Brighton, VAR membatalkan gol tendangan geledek Alexis McAllister di awal babak kedua, karena pada prosesnya, tinjauan VAR menemukan, bagian kaki Enoch Mwepu terjebak offside. 

Beruntung, setelah itu Brighton mampu menemukan momentum positif dan mengamankan 3 poin, berkat kemenangan 5-2, dengan 3 gol diantaranya hadir di babak kedua.

Sementara itu, Manchester United juga lolos dari kebobolan lebih dulu saat berjumpa Arsenal, setelah VAR menganulir gol Gabriel Martinelli. 

Penyebabnya bukan karena si pemain terjebak offside, tapi karena pada prosesnya, VAR mendapati Martin Odegaard melanggar Christian Eriksen.

Momen saat VAR meninjau pelanggaran Martin Odegaard pada Christian Eriksen (Express.co.uk)
Momen saat VAR meninjau pelanggaran Martin Odegaard pada Christian Eriksen (Express.co.uk)
Momen ini lalu jadi titik balik, karena membuat Manchester United menemukan kesempatan untuk memukul balik. Hasilnya, skor 3-1 mewarnai kekalahan pertama sang pemuncak klasemen sementara.

Jika melihat kelima momen di atas, sedikit rasa jengkel mungkin akan muncul, karena gol yang dianulir VAR kali ini umumnya berasal dari pelanggaran sederhana, yang di masa lalu mungkin tak dianggap sebagai pelanggaran.

Kejengkelan lain muncul, karena VAR dianggap "merusak" salah satu seni klasik sepak bola, yakni kesalahan wasit. Ini cukup ironis, karena VAR hadir sebagai alat bantu untuk meminimalkan kesalahan wasit di lapangan.

Seperti diketahui, sebelum VAR ada, wasit kerap jadi kambing hitam. Ternyata,  itu masih berlanjut setelah ada VAR, yang notabene merupakan alat bantu berbasis teknologi informasi.

Seiring berjalannya waktu, teknologi informasi memang masih akan terus berkembang dengan cepat. 

Alexis McAllister, golnya dianulir VAR karena offside (Goal.com)
Alexis McAllister, golnya dianulir VAR karena offside (Goal.com)

Mungkin, apa yang kita lihat sekarang hanya versi awal dari kemajuan di masa depan, saat VAR di sepak bola nanti sudah seperti VAR di bulu tangkis: bisa digunakan di seluruh dunia.

Ketika saat itu akhirnya tiba, kita mungkin akan melihat sepak bola seperti bulu tangkis: perfeksionis hingga detil terkecil.

Mungkin itu masih belum akan hadir di Indonesia dalam waktu dekat, karena biayanya mungkin masih terlalu mahal.

Tapi, apa yang tersaji di Liga Inggris akhir-akhir ini  bisa jadi simulasi ideal untuk melihat bagaimana penggunaan VAR di lapangan hijau. Jika ada gol tercipta, kita masih bisa merayakan, selama tidak dianulir VAR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun