Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menimbang Ulang Turnamen Pramusim di Indonesia

3 Juli 2022   12:41 Diperbarui: 5 Juli 2022   06:06 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trofi turnamen pramusim Piala Presiden| Sumber: Dok Instagram/@indosiar via Tribunnews.com

Jelang bergulirnya musim baru Liga 1, sejumlah persiapan telah dilakukan tim kontestan. Mulai dari bongkar pasang tim sampai mengadakan turnamen pramusim, semua dilakukan tanpa ada yang terlewat.

Di antara semua persiapan yang sudah dilakukan, turnamen pramusim jadi satu hal yang perlu disorot. Pada titik tertentu, ini bahkan layak dipertimbangkan ulang.

Penyebabnya, ada beberapa hal yang terlihat tumpang tindih di turnamen pramusim klub-klub Indonesia. Alhasil, muncul masalah-masalah yang seharusnya tidak perlu ada.

Dari segi animo suporter, kehadiran kembali suporter di stadion memang menguntungkan buat klub, yang dalam dua tahun terakhir cukup kelimpungan akibat imbas pandemi. Seperti diketahui, dalam dua tahun terakhir, penonton dilarang menonton langsung di stadion, dan kompetisi juga sempat vakum akibat keadaan darurat.

Kehadiran turnamen pramusim juga jadi persiapan ideal buat aparat dan panpel, untuk persiapan menuju masa kompetisi. Dari sini, ada gambaran ideal, tentang bagaimana mengatur keramaian di stadion, termasuk jika terjadi keadaan darurat.

Masalahnya, periode pramusim kali ini telah menghadirkan beberapa cerita kurang mengenakkan. Bukan hanya di turnamen besar seperti Piala Presiden, tapi juga turnamen kecil-kecilan bertajuk Trofeo.

Cerita kurang mengenakkan di fase grup Piala Presiden dimulai dari musibah meninggalnya dua orang Bobotoh Persib Bandung, akibat berdesakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api jelang laga melawan Persebaya Surabaya.

Meski akhirnya Persib menang 3-1, mereka ketiban sanksi cukup berat. Selain mendapat denda puluhan juta rupiah, mereka harus menjalani laga tanpa penonton di sisa turnamen.

Tak cukup sampai di situ, Maung Bandung juga dipaksa kehilangan Victor Igbonefo dan Ciro Alves cukup lama. Igbonefo mengalami patah tulang pipi, sementara Alves mengalami patah tulang bahu.

Apa boleh buat, tanpa dukungan Bobotoh di stadion dan duo pilar yang cedera, Achmad Jufriyanto dkk tak bisa menampilkan kekuatan penuh. Akibatnya, mereka kalah adu penalti melawan PSS Sleman di perempat final Piala Presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun