Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sisi Lain "Rekrutmen" Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

7 Januari 2022   17:14 Diperbarui: 8 Januari 2022   09:02 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sedekade terakhir, kedatangan pemain keturunan Indonesia cukup sering terjadi. Dimulai dari Irfan Bachdim (Indonesia-Belanda) di tahun 2010, daftar namanya terus bertambah.

Meski ada yang kurang sukses, seperti Tonnie Cussel dan Jhonny Van Beukering (Belanda), adanya cerita sukses seperti Sergio Van Dijk dan Stefano Lilipaly (Belanda) tetap membuat strategi "merekrut" pemain keturunan Indonesia menarik, bahkan terus berlanjut.

Strategi ini dinilai lebih efektif dan praktis ketimbang naturalisasi pemain asing. Tanpa perlu menunggu sampai beberapa tahun, pemain keturunan Indonesia bisa langsung jadi WNI dan memperkuat Timnas Indonesia.

Di Piala AFF 2020 saja, ada nama Ezra Walian (Indonesia-Belanda) dan Elkan Baggott (Inggris-Indonesia). Dua pemain blasteran ini bahkan sukses mencetak masing-masing 2 gol dan 1 gol, kala Tim Garuda lolos ke final.

Daftar nama personel blasteran ini berpotensi akan bertambah, karena Sandy Walsh (Belgia), Jordi Amat (Spanyol), Ragnar Oratmangoen (Belanda), dan Mees Hilgers (Belanda). Keempatnya disebut-sebut sedang dalam proses naturalisasi, dan tinggal menunggu waktu saja.

Dari keempatnya, Jordi Amat dan Sandy Walsh tergolong sudah berusia matang. Jordi Amat berusia 30 tahun, sementara Sandy Walsh 27 tahun pada bulan Maret 2022. Satu nama lagi, yakni Ragnar Oratmangoen, berusia 24 tahun per akhir Januari 2022.

Melihat usianya, mereka jelas akan diplot untuk Timnas Indonesia senior. Nama terakhir, yakni Mees Hilgers bisa ditarik juga ke Timnas U-23, karena bek FC Twente ini baru berusia 21 tahun pada bulan Mei 2022.

Secara keterampilan, mereka mungkin punya nilai plus yang bisa dipercaya, karena dibina oleh sistem pembinaan usia muda khas Eropa, dan pernah (atau sedang) bermain di kompetisi kasta tertinggi Eropa.

Sebagai informasi, Jordi Amat dan Sandy Walsh sama-sama bermain di Liga Belgia, masing-masing memperkuat KV Mechelen dan KAS Eupen. Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen masing-masing memperkuat FC Twente dan Go Ahead Eagles di Eredivisie Belanda.

Dengan profil mereka, ditambah status sebagai pemain reguler di tim masing-masing, sepertinya Timnas Indonesia akan punya tambahan kekuatan yang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun