Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Protokol Ketat" ala Atalanta

26 November 2020   19:07 Diperbarui: 26 November 2020   19:12 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ompong. Begitulah kira-kira gambaran umum dari performa Liverpool saat takluk 0-2 saat menjamu Atalanta di Anfield, Rabu (26/11, dinihari WIB). Ini sangat kontras dengan performa mereka saat menang 5-0 di Bergamo beberapa waktu lalu.

Tampil dengan kekuatan penuh di lini serang, Liverpool sebenarnya mampu unggul dalam penguasaan bola. Ternyata, inilah skenario yang coba dibuat La Dea di Anfield.

Benar, Si Merah mengontrol jalannya pertandingan, tapi "protokol ketat" yang diterapkan tim asuhan Gian Piero Gasperini benar-benar membuat Mohamed Salah mati kutu.

Tak ada ruang tembak tersedia, dan ruang untuk melakukan pressing agresif diantisipasi dengan cermat
 Saat menyerang balik, kuda hitam dari Italia ini malah lebih efektif, karena mereka mampu memanfaatkan peluang dengan baik, dan memukul lawan di saat yang tepat.

Gol-gol Josip Ilicic dan Robin Gosens di babak kedua sudah cukup untuk menjaga nafas Atalanta di Liga Champions. Hasil ini sekaligus menunda kelolosan Liverpool ke fase gugur, dan menghidupkan kembali persaingan di grup D, grup yang awalnya memang berlabel grup sulit.

Bagi Atalanta sendiri, hasil ini membuat mereka punya 7 poin, sama dengan Ajax Amsterdam (Belanda) yang pada saat bersamaan menang 3-1 saat menjamu tim juru kunci FC Mijtyland (Denmark).

Menariknya, kekalahan ini mempertegas satu kelemahan mencolok sang juara Liga Champions enam kali, khususnya jika memegang kontrol penguasaan bola. Tak ada variasi atau kejutan, dan mereka justru kecolongan dari serangan balik cepat, yang ironisnya merupakan salah satu senjata andalan mereka.

Memang, kelemahan ini coba diantisipasi Juergen Klopp, dengan memboyong Thiago Alcantara, yang memang seorang playmaker. Masalahnya, pemain berdarah Brasil ini masih belum sepenuhnya pulih dari cedera kaki.

Jadi, Liverpool terpaksa mengandalkan taktik biasa mereka, yang ternyata mampu diekspos Atalanta. Ini akan jadi PR lain tim, selain masalah cedera pemain belakang.

Bukan mengejutkan jika taktik Atalanta di Anfield akan coba ditiru tim lawan The Kop lainnya. Karena, ini mampu meredam ancaman lini serang mereka, dan menjebol pertahanan dengan baik.

Maka, sambil menunggu Thiago benar-benar pulih, ada baiknya Klopp mengutak-atik strategi sambil memperbaiki kekurangan-kekurangan yang tampak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun